Monster Loch Ness atau Nessie merupakan makhluk mitologis dalam cerita rakyat Skotlandia yang dikatakan menghuni danau Loch Ness di Dataran Tinggi Skotlandia.
Dia digambarkan sebagai makhluk bertubuh raksasa, berleher panjang dengan satu atau lebih punuk yang menonjol.
Belum lama ini, seorang ahli ekologi molekuler di University of Derby, Inggris, Michael Sweet melalui akun Twitternya berpendapat bahwa munculnya mitologi Nessie berawal dari kesalahpahaman pelaut saat melihat penis paus yang tegak di permukaan laut.
"Dulu, para pelancong/penjelajah akan menggambar apa yang mereka lihat," cuit Sweet.
"Di sinilah banyak cerita monster laut berasal (yakni tentakel dan pelengkap asing muncul dari air, memberikan kepercayaan pada sesuatu yang lebih menyeramkan yang bersembunyi di bawah. Namun, dalam banyak kasus itu hanya penis ikan paus," kata dia.
Benarkah, munculnya makhluk mitologi Nessie berawal dari kesalahpahaman terhadap penis paus?
Dilansir Live Science, mitologi Nessie populer pertama kali pada awal abad ke-20. Pada 2019, sebuah studi DNA yang dilakukan di danau Loch Ness, Skotlandia, mengonfirmasi bahwa tidak ada materi genetik 'yang tidak biasa' di dalam air.
Ini bukan pertama kalinya para peneliti menyatakan bahwa penis ikan paus telah disalahartikan sebagai makhluk mitologi bernama Nessie.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Archives of Natural History pada 2005 misalnya, disebutkan bahwa monster yang mengerikan seperti yang dijelaskan oleh penjelajah Dano-Norwegia Hans Egede pada 1734 kemungkinan penis paus yang sedang ereksi.
Sweet mengatakan hal yang normal bagi spesies cetacea seperti paus atau lumba-lumba akan mengeluarkan penis mereka yang sedang ereksi ke atas permukaan air.
"Paus sering kawin dalam kelompok, jadi ketika satu jantan sibuk dengan betina, jantan lainnya mengeluarkan penisnya dari air sambil berenang menunggu gilirannya," ungkap dia.
