Bukan Simbol Status, Belati Kuburan di Zaman Perunggu Digunakan untuk Menyembelih Hewan

- Selasa, 10 Mei 2022 | 15:15 WIB
Belati kuburan (Scientific Reports via Live Science)
Belati kuburan (Scientific Reports via Live Science)

Terdapat banyak belati tembaga telah digali di kuburan prajurit Zaman Perunggu di seluruh Eropa. Para arkeolog sebelumnya berspekulasi bahwa belati itu berfungsi sebagai simbol status seseorang yang meninggal dunia.

Namun, seperti yang dilansir Live Science, berdasarkan penelitian terbaru mengungkapkan bahwa belati itu memiliki fungsi yang lebih praktis ketimbang sekadar simbol status seseorang yakni sebagai alat menyembelih hewan.

Penelitian itu dilakukan dengan menggunakan metode analisis baru pada satu set 10 belati yang ditemukan di Pragatto, Italia pada 2017 lalu.

Proses penelitian baru itu menggunakan jenis pewarna diagnostik yang disebut larutan Pico-Sirius Red (PSR) untuk menodai residu organik yang tersisa pada belati.

Kemudian, para ilmuwan memeriksanya di bawah berbagai mikroskop yang berbeda (termasuk optik, digital dan elektron) untuk menentukan apakah ada sisa-sisa yang masih menempel pada bilahnya dan apakah itu kemungkinan manusia atau hewan.

Melalui proses ini, tim peneliti dapat menentukan bahwa ada jejak kolagen tipe I dan tipe II, protein yang ditemukan di kulit, jaringan, tulang, otot, dan serat tendon bundel dari banyak hewan. 

Itu menunjukkan bahwa pisau digunakan beberapa kali untuk tujuan yang berbeda, termasuk menyembelih ternak dan mengukir daging dari tulangnya.

Para peneliti kemudian secara independen memvalidasi temuan mereka dengan analisis pakaian mikro, proses merekam jejak keausan pada artefak pada sisa-sisa hewan yang disembelih dari situs Zaman Perunggu lainnya, karena tulang-tulang ini sering memiliki bekas potongan logam.

Tim juga memanfaatkan keterampilan seorang tukang perunggu dan memperoleh sejumlah besar replika belati dan pisau Zaman Perunggu yang berbeda.

Mereka kemudian membandingkan residu pada ini dengan belati asli dan melihat bahwa mereka cocok.

"Penelitian telah mengungkapkan bahwa adalah mungkin untuk mengekstrak dan mengkarakterisasi residu organik dari logam kuno," kata Andrea Dolfini, dosen senior prasejarah di Universitas Newcastle dalam pernyataannya.

"Kemungkinannya tidak terbatas, dan begitu juga jawaban yang dapat dan akan diberikan oleh metode baru di masa depan," lanjut dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X