Zombie menjadi makhluk yang paling ditakuti lantaran mampu menularkan virusnya kepada manusia yang masih hidup. Namun, banyak yang menganggap jika makhluk yang satu ini hanyalah fiktif belaka yang artinya tidak benar-benar ada dan nyata di dunia sebenarnya.
Berbagai film pun menjadi keyakinan kuat bagi masyarakat bahwa zombie hanyalah makhluk yang diciptakan untuk menghibur orang banyak di dunia hiburan. Namun bagaimana jika ternyata zombie benar-benar ada?
Baca Juga: Jijik, Ini 3 Parasit Paling Kejam yang Ada di Sekitar Kamu
Dilansir dari MedicalNewsToday, kata zombie pertama kali diperkenalkan pada tahun 1800-an dalam History of Brazil karya pujangga Robert Southey. Sedangkan menurut kamus Merriam-Webster, kata zombie berasal dari kreol Louisiana atau Haiti yang mirip dengan kata 'nzumbe' dari Kumbundu yang berarti hantu.
Di tahun 1997, jurnal The Lancet memuat analisis tentang kasus tiga orang dari Haiti. Mereka memiliki komunitas yang diidentifikasikan sebagai zombie. Satu dari tiga orang tersebut merupakan wanita berusia 30 tahun yang meninggal usai jatuh sakit. Namun 3 tahun setelah kejadian itu, keluarga wanita tersebut pernah melihatnya dan berjalan seperti zombie.
Hal serupa juga terjadi pada dua orang lainnya, dimana seorang anak laki-laki berusia 18 tahun meninggal dan terlihat hidup kembali pada 18 tahun kemudian di sebuah sabung ayam. Seorang anak perempuan lainnya yang meninggal di usianya 18 tahun pun kembali hidup dengan memiliki tingkah seperti zombie di 13 tahun kemudian.
Dr. Doyoun dan Prof. Littlewood dari ahli kedokteran di Amerika menemukan bahwa ternyata tiga orang tersebut bukanlah korban dari dukun, ilmu hitam, atau sebagainya. Melainkan 'zombifikasi' dapat disebabkan dari segi medis yang mengenai tubuh mereka.
Orang yang terkena virus 'zombie' semula akan mengidap Catatonic Schizophrenia yakni kondisi tidak umum yang membuat penderitanya bertingkah seolah-oleh mereka berjalan dalam keadaan pingsan. Kemudian 'zombie' akan mengalami kerusakan otak dan mempunyai riwayat epilepsi.
Terlepas dari hal tersebut, ada satu gangguan psikis yang disebut dengan sindrom Cotard's. Kondisi ini dapat membuat seseorang bertingkah seperti zombie, sebab penderita di bawah delusi bahwa dirinya meninggal atau membusuk.
Kondisi ini banyak dialami oleh para masyarakat di Haiti yang menggambarklan karakter zombie pada mulanya. Sampai sekarang beberapa kondisi lazim ini masih kerap terjadi dan cukup meresahkan banyak orang.
Salah satunya kasus sindrom Cotard's pada seorang wanita berusia 53 tahun yang mengeluhkan bahwa dirinya sudah meninggal. Bau tubuhnya seperti daging busuk dan ia selalu meminta dibawa ke kamar mayat agar berkumpul dengan orang-orang yang meninggal.
