Dalam menjalankan tugasnya, kebanyakan kaisar Romawi memilih ajudan pribadi mereka dari luar negeri. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan mengapa kebanyakan kaisar melakukan hal tersebut.
Dikutip dari Ancient Origins, terdapat beberapa alasan mengapa kaisar Romawi memilih ajudan pribadi mereka yang bukan berasal dari negara yang dipimpinnya.
Baca Juga: Anehnya Petualangan Seks Para Kaisar Romawi, Mulai dari Pedofil Hingga Homoseksual
Jika kebanyakan pemimpin masa kini memilih ajudan pribadi mereka dari orang-orang terdekat, kaisar Romawi di masa dulu lebih memilih untuk mendatangkan warga dari luar Romawi untuk dijadikan ajudan.
Ajudan yang berasal dari luar negeri, tentunya tidak memiliki hubungan dan kepentingan politik pribadi dengan Romawi maupun provinsi di negara tersebut.
Hal ini lah yang menjadi alasan para kaisar mengimpor warga asing untuk dijadikan orang kepercayaan mereka. Lebih jelasnya, para kaisar mengantisipasi bakal terjadinya konflik dingin antara kaisar dengan ajudan pribadinya.
Seperti yang kita ketahui, menjadi kaisar bukanlah hal yang mudah di Romawi. Banyaknya teror hingga sabotase jabatan mengisi kisah para pemimpin dari negara hebat tersebut pada masanya.
Oleh karenanya, untuk menyiasati minimnya kemungkinan terbunuh ataupun digulingkan oleh pihak-pihak terdekat, para kaisar memilih untuk mendatangkan orang baru menjadi ajudan pribadinya.
Kebanyakan, ajudan pribadi para kaisar Romawi berasal dari Jermanik yang memiliki loyalitas tinggi kepada sang kaisarn. Pengawal Jermanik memiliki salah satu kelebihan dibandingkan dengan prajurit Romawi.
Mereka adalah orang asing di Romawi dan tidak peduli dengan politik Romawi. Satu-satunya tugas mereka adalah melindungi atasan mereka yaitu sang kaisar.
Artikel Menarik Lainnya:
- Jadi Kaisar Romawi, Peluang Matinya Lebih Tinggi dari Gladiator, Jabatan Bertaruh Nyawa
- Dalam Satu Tahun, Empat Orang Kaisar Romawi Kuno Mati Akibat Angkuhnya dalam Menjabat
- Difitnah Inses dengan Sang Ibu, Kaisar Romawi Tega Membunuh hingga Membakar Roma