Bagi peradaban tertentu, terdapat istilah untuk menyebut dunia orang mati. Seperti mitologi Mesir menyebutnya dengan Duat, yakni dunia alam bawah tempatnya orang yang sudah mati.
Hal yang sama juga dipercayai oleh suku Aztec dari Amerika, dimana mereka mempercayai adanya Mictlan yakni dunia bawah tanah orang-orang yang sudah meninggal.
Baca Juga: Bukan Senjata, Wabah Cacar yang Meluluhlantakkan Peradaban Bangsa Aztec
Dikutip dari National Geographic, dalam kepercayaan kuno suku Aztec atau Maya kematian sangat erat dimasukkan ke dalam dunia kehidupan dan kematian terbukti di hampir setiap aspek pemikiran, budaya, dan tradisi.
Suku Aztec menggambarkan apa yang akan terjadi pada roh setelah mereka mengalami yang namanya kematian. Diyakini bahwa jiwa orang biasa pergi ke dunia bawah yang disebut Mictlan, tempatnya orang mati.
Seperti Duat, Mictlan melambangkan sebuah dunia, di mana pelanggaran aturan agama dan moral dihukum. Hukuman ini tidak hanya mencakup penyiksaan fisik, tetapi juga penderitaan karena terputus dari Tuhan.
Dalam keyakinan suku Aztec, seseorang yang sudah meninggal bisa melakukan perjalanan kembali ke rahim ibu, ke tempat asalnya. Oleh karena itu, orang yang meninggal ditempatkan dalam posisi janin dan jiwanya harus melakukan perjalanan ke Mictlan dan melintasi sembilan bahaya, seperti yang terjadi di dalam rahim selama sembilan periode kehilangan menstruasi dan kehamilan sembilan bulan.
Bagi suku Aztec, dunia akhirat diatur dalam 13 lapisan langit dan sembilan lapisan Dunia Bawah. Nasib almarhum ditentukan berdasarkan bagaimana orang ini meninggal. Keyakinan yang dalam beberapa hal mengingatkan pada Valhalla Norse.
