INDOZONE.ID - Seorang penumpang penerbangan United Airlines mencoba membuka pintu darurat sebelum mencoba menusuk seorang pramugari dengan sendok logam yang rusak pada penerbangan Los Angeles ke Boston pada hari Selasa (7/3/2023).
Pria yang kemudian diidentifikasi bernama Francisco Severo Torres membuat kekajauan dalam penerbangan sebelum akhirnya dibekuk dalam hitungan detik berkat kerjasama tim antara penumpang lain dengan kru pesawat.
Seperti yang dilansir Gulfnews, Simik Ghookasian mengatakan dalam sebuah wawancara telepon bahwa dia duduk beberapa baris di belakang pria itu, yang diam-diam mencoba membuka pintu darurat.
"Saya mendengar pria itu semakin keras dan saya pikir itu hanya pertengkaran, tetapi dia mulai berteriak dan berteriak dan mengancam orang, mengancam akan membunuh mereka," kata Ghookasian, seorang kontraktor pemerintah Los Angeles yang terbang ke Boston dengan United Flight 2609 pada Minggu untuk bekerja dilansir Gulfnews, Rabu (8/3/2023).
Sampai teriakan itu, dia tidak melihat sesuatu yang aneh pada pria itu.

Baca juga: Pria AS Paksa Buka Pintu Darurat & Tikam Pramugari dengan Sendok saat Pesawat Lagi Terbang
Ghookasian mengatakan dia melihat sendok itu dan dia termasuk di antara lima atau enam penumpang yang berusaha mencegah pelaku, melepaskan sendok dari genggamannya. Ternyata itu adalah gagang sendok logam, yang bagian mangkuknya telah putus, kata pihak berwenang.
“Orang itu sangat kuat dan sangat melawan,” kata Ghookasian. “Kami kesulitan menahannya. Itu adalah kerja tim total."
Ghookasian meminta beberapa tali ikatan atau lakban kepada pramugari, dan pramugari itu memberikan beberapa ikatan.
Ghookasian, yang mengatakan dia memiliki pelatihan pertolongan pertama dan kontra-terorisme, mengatakan dia tidak punya waktu untuk takut, dia hanya bereaksi dan menggunakan instingnya.
"Semuanya meledak dalam beberapa detik," katanya.
Baca juga: Sekarang dari Manado Bisa Terbang Langsung ke Jepang Tanpa Transit
Pelaku, Torres, 33, dari Leominster, Massachusetts, ditangkap ketika pesawat tiba di Boston dan didakwa melakukan kekacauan dengan mengancam melakukan kekerasan terhadap awak pesawat dan pramugari menggunakan senjata berbahaya, kata jaksa federal.
Dia ditahan sambil menunggu sidang yang dijadwalkan pada hari Kamis.
Pesawat itu berjarak sekitar 45 menit dari Boston ketika kru menerima alarm bahwa pintu samping pesawat dilucuti, menurut dokumen kepolisian.
Seorang pramugari melihat gagang pengunci pintu telah dipindahkan. Pramugari lain telah memperhatikan bahwa Torres terlihat di dekat pintu dan yakin dia telah memindahkan gagang pengunci pintu itu.
Pintu pesawat tidak dapat dibuka sekali dalam penerbangan karena tekanan kabin.
Para kru memberi tahu kapten bahwa pelaku merupakan ancaman dan pesawat harus mendarat secepat mungkin, kata pihak berwenang.
Setelah membuka gagang pintu, Torres kemudian mendekati dua pramugari. Salah satu pramugari merasakan benda logam di tangan Torres mengenai kerah kemeja dan dasinya sebanyak tiga kali.
Torres mengatakan kepada penyelidik bahwa dia pergi ke kamar mandi pesawat dan mematahkan sendok menjadi dua untuk membuat senjata.
Pelaku membeberkan kepada pihak berwenang bahwa dia ingin membuka pintu sehingga dia bisa melompat keluar dari pesawat.
Motif Pelaku Buka Pintu Darurat
Penyelidik mengatakan motif pelaku mengaku bahwa jika dia membuka pintu darurat, banyak orang akan mati.
Sementara itu pelaku mencoba melakukan penikaman kepada kru pesawat sebagai usahanya untuk membela diri. Dia yakin pramugari itu mencoba untuk membunuhnya.
Pihak berwenang tidak mengatakan dari mana Torres mendapatkan sendok itu, tetapi aturan TSA mengizinkan penumpang pesawat membawa peralatan logam kecuali pisau ke pesawat.
United Airlines mengatakan tidak ada yang terluka dalam insiden kegaduhan dalam penerbangan itu.
"Berkat tindakan cepat kru dan penumpang kami, seorang penumpang ditahan setelah menjadi masalah keamanan di United Flight 2609 dari Los Angeles ke Boston," kata pernyataan perusahaan itu.
"Penerbangan mendarat dengan selamat dan disambut oleh penegak hukum."
Torres terancam hukuman penjara seumur hidup
Jika terbukti bersalah atas dakwaan terhadapnya, Torres bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Torres sebelumnya menggugat dua fasilitas kesehatan mental tempat dia dirawat, menurut catatan pengadilan federal.
Dia menggugat Pusat Pemulihan dan Rumah Sakit Worcester yang dikelola negara pada Maret 2021, dia menuduh terjadi malpraktik medis karena kesalahan diagnosis. Gugatan itu dibatalkan beberapa bulan kemudian.
Dia juga menggugat Rumah Sakit Fuller di Attleboro, Massachusetts Mei lalu, menuduh hak konstitusionalnya dilanggar karena dia seorang vegan dan tidak diberi susu almond. Gugatan itu dibatalkan pada bulan Juni.
Dalam kedua kasus tersebut, dia bertindak sebagai pengacara dirinya sendiri.
Artikel Menarik Lainnya:
- Garut Canangkan Gerakan Kerja di Jepang Satu Orang di Tiap Kecamatan Setiap Tahun
- Dirut Super Air Jet Sebut Normal Ada Suara Bising Mirip Gergaji di Kabin Pesawat
- Tega Orangtua Buang Bayi di Gudang Pesantren, Titip Sepucuk Surat Bikin Netizen Geram