Seorang penyiar radio di Malaysia bernama Fazziq Muqris, mengalami hal menyeramkan karena ditelepon oleh seorang wanita yang meninggal di tahun 1992.
Dalam video di akun @sam_isma, tampak Fazziq melalukan siaran radio menggunakan kemeja putih dan dasi hitam.
Di tengah-tengah siaran, tiba-tiba ada telepon dari seorang wanita yang mengaku bernama Nida. Di telepon itu, Nida menceritakan momen mengerikan di tahun 1992.
Baca juga: Seram! Kisah Pendaki Tersesat 2 Minggu di Gunung Sadakeling, Kaki Temannya Putus
Kala itu, Nida yang masih berusia 23 tahun nekat keluar rumah jelang Hari Raya. Padahal, kedua orangtuanya sudah melarang keras untuk keluar rumah karena berbahaya.
"Sebenarnya saya mau cerita, pada tahun 1992 saat usia saya 23 tahun. Jadi saya pernah melawan ucapan ibu dan ayah saya, karena saat itu sudah mau Hari Raya. Mereka bilang jangan keluar, karena saat itu banyak orang, bahaya," cerita Nida, seperti dikutip Indozone, Selasa (14/3/2023).
Bukan hanya soal jiwa anak muda, Nida nekat keluar rumah karena ingin membelikan sebuah tas untuk sang ibunda yang berulang tahun.
"Jadi mereka udah berpesan seperti itu, saya keluar juga. Biasalah anak muda kan, jadi saya keluar juga. Saya enggak peduli pesan orangtua," ujar Nida.
"Tapi sebenarnya saya itu mau beli hadiah tas untuk ibu saya. Saya mau surprise kan ibu. Saya enggak bilang ke ibu mau keluar karena beli hadiah, tapi Hari Raya itu hari ulang tahunnya," lanjutnya.
Namun, karena mendekati Hari Raya, banyak toko penjual tas yang kehabisan stok. Beruntung, Nida mendapatkan satu tas yang disukai ibunya.
Saat di jalan pulang usai membeli tas, dia melihat jalan ke arah rumahnya terus dengan kondisi yang gelap. Nida menceritakan, seharusnya rumahnya belok ke kanan, tapi dia memilih terus.
Baca juga: 4 Mitos Seram Vatikan, Konon Punya Kerajaan Illuminati hingga Gerbang ke Alam Baka!
Nahas, mobil Nida masuk jurang setelah memilih jalan lurus itu. Apesnya, pintu mobil yang dikendarainya tidak bisa terbuka sepenuhnya. Hanya ada sedikit celah untuknya melemparkan tas yang dibelinya ke arah luar.
"Malam itu, gelap memag gelap jalan itu, berliku ke kiri dan ke kanan. Saya lihat jalan itu. Saya lihat itu lurus, sumpah saya lihat jalan itu lurus. Harusnya jalan ke kanan, tapi saya terus sampai mobil saya masuk ke jurang," katanya.
