Menilik Sejarah Kota Kediri yang Dinilai Angker Bagi Presiden RI

- Senin, 17 Februari 2020 | 16:53 WIB
Salah satu sudut Kota Kediri (instagram/@m_kboel_sodikin)
Salah satu sudut Kota Kediri (instagram/@m_kboel_sodikin)

Kota Kediri, yang terletak di Jawa Timur, belakangan jadi perbincangan karena mitos keramat bagi Presiden RI. Konon katanya, setiap presiden yang berkunjung ke kota tersebut pasti akan lengser dari jabatannya. Sebut saja Soekarno, Soeharto, serta Gus Dur.

Meski belum ada alasan logis kenapa pernyataan ini muncul, namun tagar #JokowiTakutKediri sempat bergema di jagat Twitter. Hal ini bermula dari candaan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang mengatakan kalau ia melarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengunjungi kota, tersebut karena khawatir akan lengser seperti Gus Dur.

Namun kutukan ini berhembus turun temurun dari kisah Kutukan Prabu Jayabaya kepada para pemimpin nasional. 

-
Monumen Simpang Lima Gumul Kediri (Wikipedia)

Seperti yang dikutip dari Jatimplus, kedahsyatan sosok Prabu Jayabaya memunculkan keyakinan masyarakat tentang pemimpin nasional. Mereka meyakini jika presiden siapapun yang datang ke tempat itu dipastikan runtuh.

Terlepas dari polemik tersebut, tak ada salahnya jika kita menilik tentang sejarah Kota Kediri, Jawa Timur yang dinilai angker bagi kunjungan presiden.

Asal usul nama Kediri

-
Tugu Kota Kediri (instagram/@ita.asih)

Sebagian sejarawan mengungkapkan bahwa nama Kediri berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu  "kadiri" atau "kedi", yang artinya mandul atau wanita yang tidak datang bulan. Dalam bahasa Jawa Kuno "kedi" berarti dikebiri oleh dukun.

Jika dilihat dari catatan Zaenuddin HM berjudul "Asal-Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe", Kediri memiliki arti "bisa berdiri sendiri, mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada".

Arti dari Kediri yang bisa berdiri sendiri atau mandiri ini, juga sejalan dengan berdirinya Kerajaan Hindu yang bedikari di abad ke-11.

Berdirinya kerajaan Kediri

-
Ilustrasi Patung Airlangga (Wikipedia)

Sejarah berdirinya salah satu kabupaten di Jawa Timur ini dikategorikan menjadi beberapa fase. Fase pertama dimulai pada zaman kerajaan yang dipimpin oleh Airlangga.

Airlangga yang pada masa itu memiliki gelar Crimaharaja Rakelahu Crilo Keswara Dharmawangsa Airlangga Ananta Wikarama Tunggadewa berhasil menyatukan daerah-daerah kerajaan Dharmawangsa yang telah pecah-belah akibat pengaruh Sriwijaya.

Sesuai dengan kehidupan orang Hindu, Airlangga ingin memenuhi kewajibannya sebelum mengundurkan diri pada tahun 1041, dengan menjadi seorang pertapa. Ia kemudian membagi kerajaan yang dipimpinnya menjadi dua bagian untuk kedua putranya. Satu kerajaan Jenggala dan satu lagi kerajaan Panjalu.

Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan meliputi daearah Surabaya, Malang dan Besuki. Sedangkan kerajaan Panjalu atau Kadiri meliputi daerah Kediri, Madiun dengan ibukota Dahapura.

Fase kedua terbentuknya Kediri ialah seusai era kerajaan Jenggala, yaitu kerajaan Panjalu yang juga dikenal dengan nama Dhaha.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X