Studi Ini Ungkapkan Bergandengan Tangan dengan Pasangan Itu Baik, Tapi Melambatkanmu!

- Minggu, 4 April 2021 | 15:42 WIB
Ilustrasi pasangan jalan-jalan sambil bergandengan tangan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Katerina Holmes)
Ilustrasi pasangan jalan-jalan sambil bergandengan tangan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Katerina Holmes)

Sebuah studi baru oleh para peneliti dari Universitas Purdue tunjukkan bahwa pasangan sering kali turunkan kecepatan mereka ketika jalan bersama. Kecepatan semakin menurun jika mereka berpegangan tangan. Studi ini memandang berjalan kali dan kecepatan kiprah dari 141 individu dari 72 pasangan.

Para peserta berusia antara 25-79 tahun dan berada dalam berbagai pengaturan, termasuk jalur yang jelas atau penuh rintangan, berjalan bersama, berjalan bersama berpegangan tangan, dan berjalan sendiri-sendiri. Melihat hal itu, Melissa Franks selaku profesor pengembangan manusia dan studi keluarga serta Libby Richards selaku profesor keperawatan memberikan komentarnya. 

"Dalam kami studi, kami berfokus pada pasangan karena pasangan dalam hubungan yang berkomitmen sering memberikan dukungan penting untuk mempromosikan perilaku gaya hidup sehat satu sama lain, termasuk olahraga," ungkap Melissa Franks.

 "Kami berharap tidak akan ada penurunan kecepatan saat pasangan berjalan bersama. Kami berharap partner yang lebih lambat akan mempercepat untuk menyamai partner yang lebih cepat, tetapi bukan itu masalahnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa aktivitas fisik atau berjalan - berapa pun kecepatannya - lebih baik daripada tidak sama sekali. " ungkap Richards.

"Jika seseorang secara substansial melambat ketika mereka berjalan dengan orang lain, itu dapat meniadakan beberapa manfaat kesehatan yang dikenali jika mereka berjalan sendiri dengan kecepatan yang lebih cepat," lanjutnya. 

Di sisi lain, Profesor Kesehatan dan Kinesiologi yaitu Shirley Rietdyk mengatakan terdapat banyak alasan untuk ukur kecepatan berjalan. 

"Kecepatan gaya berjalan penting untuk diukur karena terkait dengan kesehatan secara keseluruhan. Kecepatan gaya berjalan yang khas merupakan prediksi risiko jatuh, kemampuan fungsional, pemulihan kecacatan, dan kematian," kata Rietdyk.

"Intervensi olahraga yang umum, termasuk kekuatan, koordinasi, dan pelatihan multimodal, semuanya efektif dalam meningkatkan kecepatan berjalan. Intervensi ini juga dapat menunda timbulnya kecepatan berjalan yang lebih lambat dan membantu memperlambat hilangnya kecepatan berjalan. Tidak ada satu jenis pelatihan yang lebih baik dari pada lainnya, begitu juga aktivitas yang kemungkinan besar akan Anda lakukan. " lanjutnya.

"Orang dewasa yang lebih tua yang lebih aktif cenderung mempertahankan kecepatan berjalannya," kata Rietdyk. "Dengan kata lain, kecepatan berjalan yang lebih lambat bukanlah aspek penuaan yang tak terhindarkan. Orang dewasa yang lebih tua yang berjalan lebih lambat cenderung memiliki kesehatan yang lebih buruk dan status fungsional yang lebih rendah." tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X