Berkunjung Ke Monumen Bersejarah Di Bukittinggi, Jam Gadang

- Senin, 7 Oktober 2019 | 20:00 WIB
photo/conference.fmipa.unand.ac.id
photo/conference.fmipa.unand.ac.id

Jalan-jalan ke Kota Bukittinggi tak sah rasanya kalau tidak berkunjung ke bangunan yang menjadi ikon kota ini. Jam Gadang, sebuah bangunan peninggalan zaman Hindia-Belanda dikota BUkittinggi. Kota yang dulu pernah menjadi ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. 

Jam Gadang adalah hadiah bagi HR Rookmaaker yang saat itu menjabat sebagai sekretaris Kota Bukittinggi, yang didirikan atas perintah dari Ratu Wihelmina dari Belanda.Pembangunannya selesai pada tahun 1926 dengan biaya mencapai 3.000 Gulden. Konstruksi bangunan Jam Gadang ini dibangun oleh seorang arsitek asli Monangkabau bernama Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. 

Monumen Jam Gadang ini memiliki 4 tingkat dan tinggi 26 meter. Dibangun di tengah Taman Sabai Nan Aluih, yang dianggap sebagai patokan titik nol dari Kota Bukittinggi. Uniknya, pembangunan menara Jam Gadang ini tidak menggunakan logam dan semen, melainkan campuran batu kapur, putih telur dan pasir. 

Seluruh angka pada jam ini menggunakan penomoran Romawi dan mesin jam yang digunakan adalah barang langka yang hanya diproduksi dua unit. Vortmann Relinghausen sebuah pabrik pembuat mesin asal Jerman hanya menciptakan mesin ini 2 unit, satu untuk Jam Gadang Bukittinggi dan satu lagi untuk Big Ben di Inggris. Keren bukan?

Editor: Administrator

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X