Tollund Man adalah mayat yang ditemukan pada tahun 1950 di semenanjung Jutlandia, Denmark.
Orang-orang yang menemukan mayat ini pertama kali merasa tubuh pria ini adalah korban kejahatan kriminal.
Tubuhnya tampak baru berumur beberapa hari dan telah menjadi berwarna kecokelatan karena bahan kimia dari rawa tempat ia ditemukan.
Namun setelah menjalankan tes radiologi, para arkeolog menemukan bahwa pria itu telah meninggal lebih dari 2.000 tahun yang lalu, antara 375–210 SM, jauh di luar kekuasaan peradilan kepolisian.
Tubuh mumi yang awet secara alami selama ratusan tahun itu lantas dijuluki sebagai Tollund Man atau Manusia Tollund.
Tollund Man menggunakan topi runcing dari kulit domba di kepalanya dan tali yang masih terkait di lehernya.
Tubuhnya yang belum membusuk tertata rapi dengan posisi berlutut dan mata tertutup. Wajahnya terlihat segar, damai dan sedikit tersenyum.
Orang-orang melihatnya seperti manusia yang sedang tidur dan siap terbangun kapan saja, mumi ini begitu terawat dengan baik.
Para ahli cenderung setuju bahwa pembunuhan Tollund Man adalah semacam ritual pengorbanan kepada para dewa yang mungkin sebagai persembahan kesuburan.