Akiya merupakan sebutan sebuah fenomena rumah kosong atau terbengkalai di Jepang.
Rumah-rumah terbengkalai di Jepang juga biasa disebut sebagai 'rumah hantu'. Pada tahun 2013, terdapat lebih dari 8 juta dari 60,6 juta rumah di Jepang yang dianggap sebagai akiya.
Rumah tak berpenghuni di Jepang kini bahkan diperkirakan telah melebihi 10 juta rumah. Hampir seperempatnya telah ditinggalkan tanpa batas waktu, baik untuk dijual maupun disewakan.
Di Tokyo, di mana 70 persen penduduknya tinggal di apartemen akan ditemui lebih dari 1 banding 10 rumah kosong di sana.
Angka itu diperkirakan akan melonjak dalam beberapa dekade mendatang karena kematian melebihi kelahiran di dalam masyarakat. Sementara jika dibandingkan terdapat lebih dari 1 dari 4 orang berusia 65 tahun atau lebih di tengah masyarakat Jepang.
Jutaan rumah ini dibiarkan kosong karena negara yang semakin tua dengan populasi penduduk yang menyusut.
Pemerintah kota bahkan bersedia memberi subsidi bagi para pemilik yang bersedia membongkar rumah tak berpenghuni mereka.
Sejumlah besar properti yang telah ditinggalkan ini ditemukan di daerah pedesaan dengan beberapa alasan. Seperti rumah yang tak dihuni, karena orang tua meninggal dan orang muda pindah ke pusat metropolitan yang lebih besar.
Sebagian besar orang Jepang dianggap lebih suka tinggal di apartemen modern dengan layanan dan fasilitas lainnya dari pada tinggal di rumah-rumah mereka di pedesaan atau pinggiran kota.
Selain itu, bagi mereka yang bekerja di pusat kota akan lebih mudah jika mereka tinggal di apartemen ketimbang melakukan perjalanan pulang pergi saat bekerja.