Psikolog Lillian Glass: Toxic Relationship Bersifat Merusak, Baik Fisik Maupun Mental!

- Senin, 26 Juli 2021 | 13:24 WIB
Toxic relationship. (photo/Ilustrasi/Pexels/Anthony Shkraba)
Toxic relationship. (photo/Ilustrasi/Pexels/Anthony Shkraba)

Setiap hubungan dilaporkan pasti menghadapi adanya fluktuasi. Tetapi, bagi pasangan yang terikat dalam hubungan tidak sehat atau toxic relationship, naik dan turunya hubungan dapat dirasa sangat tidak nyaman dan sangat menguras. Salah seorang pakar komunikasi dan psikolog berasal dari California, Dokter Lillian Glass mendefinisikan toxic relationship dalam bukunya yang diluncurkan pada 1995 dengan judul 'Toxic People, sebagai hubungan antara 2 orang yang tidak mendukung satu sama lain. 

Hubungan ini mengandung konflik yang membuat salah satunya ingin menyalahkan lainnya, mengandung kompetisi yang tidak sehat, dan mengandung sikap tidak hormat yang menyebabkan kurangnya kepaduan. Hubungan yang tidak sehat ini bisa terjadi bukan hanya terhadap pasangan dalam hubungan romantis, melainkan hubungan lain, seperti hubungan keluarga, profesional, hingga dengan hubungan persahabatan. 

"Toxic relationship bersifat merusak, baik secara mental, emosi, hingga kemungkinan fisik," ucap dokter keluarga yang berbasis di California, Kristen Fuller, melansir Time. 

Tanda-tanda seorang berada di hubungan yang tidak sehat adalah terjadinya kekerasan. Meski demikian, di banyak kasus, indikatornya jauh lebih tidak kentara. Ketidakbahagiaan adalah indikator yang paling mudah dijumpai. Jika satu hubungan yang berhenti memberikan kebahagiaan bagi seseorang serta justru membuat seseorang merasakan sedih, marah, dan cemas, hubungan itu kemungkinan sudah tidak sehat. 

Fuller berpendapat, perubahan negatif yang terjadi di kesehatan mental dan harga diri seseorang juga adalah tanda. Perubahan yang terjadi dapat berupa kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, hingga ketidaknyamanan berada di sekitar pasangan. Perubahan ini harus disadari sebelum seseorang akan merasakan terbiasa dengan keadaan yang merugikan mereka sendiri. 

Ketika seseorang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship, maka harus ada tindakan lanjutan. Jika hubungan sudah dirasakan membahayakan fisik dan nyawa, maka seseorang harus menghubungi pihak bewajib. Jika toxic relationship mempengaruhi kejiwaan, maka kamu harus lakukan perawatan medis atau kejiwaaan yang dapat menjadi pilihan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X