Perang Iwo Jima menjadi salah satu pertempuran awal ketika pasukan Amerika Serikat mulai menaklukkan Iwo Jima dari Kekaisaran Jepang.
Iwo Jima atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai Pulau Belerang merupakan pulau vulkanik di Jepang, bagian dari Kepulauan Ogasawara.
Pulau yang terletak ±650 mil laut (1200 km) selatan Tokyo dan terkenal sebagai tempat terjadinya pertempuran pada bulan Februari dan Maret 1945.
Perang itu adalah pertempuran Perang Dunia II antara Amerika Serikat dengan Jepang. Dengan luas ±21 km², Iwo Jima secara umum memiliki permukaan yang datar.
Gunung Suribachi (atau Suribachiyama) merupakan bentang alam yang paling dominan di pulau ini dengan ketinggian 166 m.
Dijelaskan dalam catatan sejarah, dari perang itu Amerika bertujuan untuk menaklukkan seluruh pulau, termasuk tiga lapangan terbang. Pertempuran ini menjadi salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah Perang Pasifik pada Perang Dunia II.
Baca juga: Fosil Burung Kuno Ditemukan di Dekat Tembok Besar Tiongkok, Penemuan Dua Spesies Baru!
Posisi tentara Jepang di pulau tersebut sangat strategis, dengan bunker yang saling terhubung, artileri tersembunyi, dan terowongan bawah tanah sepanjang 18 km.
Pasukan AS dibantu oleh tembakan meriam dengan kapal-kapal perang dan Marinir Angkatan Udara yang sudah menembaki Iwo Jima sejak penyerangan dimulai.
Invasi ini merupakan invasi pertama pasukan Amerika Serikat ke daerah kekuasaan Jepang secara langsung, dan pasukan Jepang menjaga pertahanan mereka dengan gigih tanpa ada perasaan menyerah.
Jenderal pasukan Jepang tidak pernah memikirkan untuk menyerah kepada Amerika Serikat hanya untuk menyelamatkan pasukannya, dia dan pasukannya sudah berjanji akan berperang sampai mati, tak peduli seberapa kecilnya kemungkinan untuk menang.
Akibat pertempuran ini, Jepang menderita kerugian yang sangat besar. Sekitar 22.000 tentara ditempatkan di pulau tersebut, namun hanya 216 orang yang hidup.
Sementara pihak Amerika Serikat kehilangan 6,821 tentaranya serta hampir 20.000 terluka parah. Kemenangan di Iwo Jima menjadi langkah strategis bagi Amerika Serikat untuk mendekati pulau-pulau utama di Jepang.
Setelah Pulau Iwo Jiwa ditaklukan oleh pasukan Amerika Serikat, sebanyak enam pasukan AS kemudian mengibarkan bendera AS di pulau tersebut. Perang ini kemudian dikenal sebagai Operasi Detasemen dengan korban terbesar bagi pihak Amerika.
