Pelaku pembuhanan Brigadir J atau Yosua Hutabarat telah diungkap. Kapolri Lisyo Sigit Prabowo sudah menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangkanya.
Namun satu hal yang belum disampaikan secara terang benderang adalah motif pembuhan Brigadir Yosua. Sampai saat ini Polri masih mendalami lebih jauh soal faktor pemicu pembunuhan itu.
Menkopolhukam Mahfud MD menyebut motif Ferdy Sambo menghabisi Brigadir Yosua menyangkut hal-hal sensitif dan hanya dikonsumsi untuk orang dewasa.
"Soal motif biar nanti dikonstruksi hukumnya karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar orang-orang dewasa," kata Mahfud dalam siaran langsung di Youtube Kemenko Polhukam seperti yang dikutip Indozone, Rabu (10/8/2022).
Kata Mahfud yang penting sudah ada dua alat bukti yang cukup bagi Polisi untuk menetapkan Sambo sebagai tersangka.
"Yang penting sekarang telurnya sudah pecah dulu. Itu yang kita apresiasi dari Polri," katanya.
Mahfud MD menyatakan bahwa Pemerintah melalui Kemenko Polhukam akan terus mengawal pengusutan kasus kematian Brigadir J sampai tuntas.
"Pemerintah melalui Kemenko Polhukam akan terus mengawal kasus ini," katanya.
Setelah mengawal penetapan para tersangka, kata dia, Pemerintah melalui Kemenko Polhukam akan mengawal Kejaksaan dalam membangun konstruksi hukum, kemudian ditindak di pengadilan dengan pendakwaan dan penuntutan yang sungguh-sungguh.
"Mudah-mudahan tidak terlalu lama dan dibawa ke pengadilan dengan pendakwaan dan penuntutan yang sungguh-sungguh," ujar Mahfud dilansir Antara.
Di samping itu, Ketua Kompolnas ini juga menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong agar Kejaksaan memiliki semangat yang sama dengan Polri dalam menindak kasus kematian Brigadir J ini secara profesional.
"Kejaksaan harus benar-benar profesional menangani kasus ini dengan konstruksi hukum yang kuat, agar mudah nanti bagi pengadilan dan masyarakat memahami kasus ini sebagai upaya penegakan hukum dan keadilan," kata dia pula.
