Dalam merebut kemerdekaan Indonesia, Soekarno ternyata melakukan berbagai siasat. Termasuk memanfaatkan wanita tuna susila alias PSK (Pekerja seks komersil)
Tak tanggung-tanggung, sang proklamator itu bahkan punya 600 lebih PSK kesayangan. Mereka memiliki tugas khusus membantu Soekarno.
Dikisahkan dalam buku 'Penjambung Lidah Rakjat' yang ditulis Cindy Adam, Soekarno mulanya menjadikan rumah pelacuran sebagai tempat pertemuan penting dengan kaum pemuda pergerakan. Hal ini dilakukan agar aman dari tuduhan akan menggulingkan pemerintah Belanda.
Lalu dalam perkembangannya, Soekarno akhirnya merekrut juga para wanita penghibur dalam gerakan kemerdekaan.
Dia merekrut sekitar 600 lebih PSK saat mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) di Bandung.
Baca juga: Cara Soekarno Rayakan Hari Jadi Presiden Pertama RI: Makan Sate 50 Tusuk di Pinggir Got
Bung Karno sangat sayang kepada mereka, karena baginya pelacur adalah mata–mata terbaik di dunia. Bahkan dia juga mengakui kalau para PSK tersebut adalah angggota yang paling setia dan patuh daripada anggota lain yang pernah dia ketahui.
Ditentang Pemuda Pergerakan
Tentu saja, ide gila Bung Karno itu sempat diprotes anggota lelaki. Salah satunya Ali Sastroamidjojo, yang kelak menjadi perdana menteri ketika Indonesia merdeka.
Ali sangat tidak setuju dengan ide itu dan tak ingin melibatkan wanita pekerja seks dalam misi mengintai Belanda.
Tetapi Soekarno bersikeras kalau ini bukan sekadar soalan bermoral atau tidak bermoral. Dia bahkan mengingatkan kalau pelacur punya peran penting dalam sejarah dunia, sebut saja Madame de Pompadour dan Theroigne de Merricourt dari Perancis.
“Lihat betapa masyhurnya dia dalam sejarah. Lihat barisan roti di Versailles (istana di Perancis). Siapakah yang memulainya? Perempuan?perempuan lacur,” kata Bung Karno.
Sehingga saat itu para pelacur kesayangan Bung Karno itu pun berhasil ‘menjebak’ Belanda. Soekarno dapat menyuruh mereka menggoda polisi Belanda untuk menggali rahasia dan informasi apa saja.
Baca juga: Dikenal sebagai Proklamator, Soekarno Rupanya Memiliki Rekam Jejak Hitam bagi Indonesia
Tak hanya informasi, dari para pelacur itulah organisasi PNI yang didirikan Sukarno mendapat pasokan dana.
