Bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya istilah Warak Ngendog mungkin sudag menjadi hal yang biasa.
Warak ngendok adalah sebuah mainan anak-anak yang dulu populer dan biasa dijual saat festival khas Semarang atau semacam pasar malam menyambut bulan suci Ramadhan.
Mainan ini bentuknya hewan berkaki empat dengan leher yang panjang dengan warna bulu yang beraneka ragam khususnya merah, putih, kuning, hijau atau biru. Kepala makhluk ini digambarkan mirip kambing, barongsai, kuda, atau naga.
Unsur - unsur yang terdapat dalam warak ngendog ini sebenarnya mewakili unsur suku yang hidup di Semarang.
Ada unsur Jawa yang terwakili dalam postur warak yang mirip kambing, sementara unsur Cina ada pada kepalanya yang mirip dengan naga, sedangkan unsur Arab diwakili dengan bulu-bulu rambutnya yang keriting.
Tubuh warak memiliki sudut-sudut yang lurus dan tegas pun katanya menggambarkan watak orang Semarang yang suka blak-blakan dan apa adanya.
