Ulat sagu bagi sebagian orang mungkin adalah hewan yang menjijikkan. Namun di kalangan warga Papua ulat sagu adalah makanan yang nikmat dan biasa dikonsumsi untuk memberikan energi dengan kolestrol yang rendah.
Ulat sagu bahkan diyakini telah dikonsumsi sejak masa prasejarah di Papua.
Ulat sagu ini merupakan larva kumbang penggerek Rhynchophorus ferrugineus.
Ulat sagu dihasilkan dari batang pohon sagu yang telah tua dan biasanya telah tumbang.
Ulat sagu hidup di bagian dalam batang pohon sagu dan memakan zat tepung yang ada di dalam pohon.
Jika ingin mengambil ulat-ulat sagu, batang sagu harus dibongkar atau dibelah terlebih dahulu dengan kapak.
Ulat sagu dapat diolah menjadi bahan masakan seperti digoreng atau disate namun dapat juga dimakan hidup-hidup.
Menurut mereka yang pernah memakannya, ulat sagu teksturnya lunak, kenyal dan sedikit manis. Hmm... berani coba?