Ratu Cleopatra dikisahkan sebagai seorang wanita cantik yang begitu menggoda dan populer hingga hampir di seluruh dunia bahkan sampai hari ini.
Cleopatra, kekasih dari Julius Caesar dan Marc Antony ini bunuh diri pada 30 SM, setelah ditangkap oleh kaisar Romawi Oktavianus.
Dalam laman livescience, penulis kuno menyebut Cleopatra melakukan bunuh diri itu dengan seekor ular berbisa yang disebut asp yang menggigitnya.
Dia lalu dimakamkan bersama Marc Antony di sebuah mausoleum (makam besar), klaim penulis kuno.
Namun setelah lebih dari 2.000 tahun, letak makam Cleopatra, ratu terakhir Mesir ini masih menjadi misteri.
Hal ini bahkan telah lama menjadi sumber intrik bagi para arkeolog dan publik.
Laporan media baru-baru ini mengklaim bahwa para arkeolog hampir menemukan makam ini di sebuah situs bernama "Taposiris Magna" di barat Alexandria.
Baca Juga: Hippolita, Ratu Amazon dalam Mitologi Yunani
Selama 15 tahun terakhir, sebuah tim yang dipimpin oleh Kathleen Martinez telah menggali situs tersebut, menemukan peninggalan yang berasal dari zaman Cleopatra.
Namun hampir selusin para ahli mengatakan kecil kemungkinan sang ratu dimakamkan di sana.
Banyak sarjana percaya bahwa Cleopatra dikuburkan di Aleksandria, kemungkinan di daerah yang sekarang berada di bawah air.
Sejumlah ilmuwan bahkan mengatakan kemungkinan makamnya berada bawah air saat ini.
Akan luar biasa jika makam cleopatra bisa bertahan selama ribuan tahun setelah perubahan budaya dan kehancuran alam.
Bahkan jika makam itu tidak berada di bawah air, ada kemungkinan besar bahwa makam itu dihancurkan pada suatu masa kuno atau terkubur di bawah perkembangan zaman modern di Alexandria.
