Perbudakan di zaman dahulu bukanlah hal yang mengherankan jika digambarkan dalam kondisi yang mengenaskan. Seperti pada peradaban Mesir kuno, perbudakan dianggap layaknya hewan ternak.
Cara orang Mesir menandai budak mereka persis seperti menandai hewan ternak mereka yakni dengan dicap menggunakan besi panas.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Jalur Kereta Api Bawah Tanah Kuno Tempat Korban Perbudakan Melarikan Diri
Dikutip dari Ancient of Egypt, sebuah penemuan lukisan menggambarkan seseorang tengah mengecap seekor hewan dengan besi panas. Namun, penemuan besi panas agak aneh rasanya jika digunakan untuk menandai hewan ternak.
Oleh sebab itu, saat diteliti lebih dalam soal pengecapan tersebut kemungkinan yang paling besar ialah sama-sama digunakan untuk menandai seorang budak milik orang kaya Mesir pada masanya.
"Stempel-stempel tersebut sangat kecil sehingga kecil kemungkinannya pernah digunakan pada sapi atau kuda," kata ilmuwan Ella Karev.
Stempel besi untuk ternak biasanya berukuran 10 cm atau lebih besar. Jika berukuran lebih kecil dari ini, cap tidak akan terbaca kelak ketika anak sapi tumbuh jadi sapi dewasa.
Akan tetapi, sebuah penemuan lukisan lainnya menampilkan dan mengungkap kebenaran jika para budak dicap dengan besi panas. Karev menyajikan bukti substansial bahwa tato di Mesir kuno digunakan secara eksklusif untuk tujuan keagamaan dan dekoratif. Sementara stempel digunakan untuk menandai properti.
Baca Juga: Viral Nasi Kotak Pakai 'Topping' Warna Ungu, Netizen Syok Ternyata Dari Sini
Semakin memperkuat jika para budak tersebut mendapatkan stempel besi panas lantaran adanya pernyataan bahwa orang kadang-kadang diperjualbelikan sebagai properti dan mungkin dengan tanah tempat tinggalnya. Ada juga bukti bahwa mas kawin untuk pernikahan seorang budak mungkin dibayar oleh pemiliknya.
