The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Cerita Pembajakan Kereta Api Gajayana Tujuan Malang-Jakarta, Pelaku Ternyata Depresi
Ilustrasi KA Gajayana. (Wikipedia)
Fakta Dan Mitos

Cerita Pembajakan Kereta Api Gajayana Tujuan Malang-Jakarta, Pelaku Ternyata Depresi

Sabtu, 11 Maret 2023 08:10 WIB 11 Maret 2023, 08:10 WIB

INDOZONE.ID - Sabtu 27 Agustus 2011 bisa dibilang menjadi sebuah peristiwa mencekam lantaran adanya pembajakan Kereta Api (KA) Gajayana Lebaran tujuan Malang menuju Jakarta. Bisa dibilang peristiwa pembajakan Kereta Api ini adalah pertama kali di Indonesia.

Setelah ditelisik, pelaku pembajakan ini adalah seorang oknum anggota TNI yaitu Sersan Satu Darso yang diketahui belakangan mengalami depresi.

Kronologi Pembajakan Kereta

Mulanya KA Gajayana Nomor 7101 A dengan masinis Yodian Wiliarso dan asisten masinis Bambang Suradi diluncurkan dari Malang ke Jakarta pada pukul 17.30 WIB. Perjalanan sampai dengan di daerah Cirebon, Jawa Barat, kereta aman tak ada gangguan.

Tapi sampai di sekitar Stasiun Telagasari beberapa orang menghadang kereta api. Satu orang penumpang gelap pun masuk masuk ke lokomotif, untuk memperlambat kecepatan kereta itu. Kereta sempat berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan penumpang gelap tersebut.

Baca Juga: Detik-detik 2 Kereta Tabrakan di Yunani Sebabkan 57 Orang Tewas, PM Kyriakos Minta Maaf

Kemudian sang masinis memberitakan kepada pusat kendali (PK) Cirebon agar diberikan sinyal aspek hijau dan melaju tanpa henti di sepanjang jalur rel hingga Gambir. Ternyata masinis diancum oleh pelaku dengan senjata tajam agar menjalankan instruksi itu. 

Artinya kereta itu tak berhenti di setiap stasiun yang dilalui oleh Kereta Api Gajayana.

Selama pembajakan berlangsung, masinis sempat kehilangan kontak. Masinis kemudian memberitahu PK baru pada pukul 09.08 bahwa masinis tersebut disandera dan meminta agar PK mengarahkan kereta itu langsung ke Gambir.

Setiap stasiun yang dilintasi petugas Kepolisian pun bersiap untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan dari penumpang gelap alias pembajak KA Gajayana ini.

Pada pukul 09.10 WIB, KA Gajayana mulai  memasuki stasiun Jatinegara. Saat itulah aparat keamanan dan petugas teknisi mencoba melakukan pengereman mendadak kepada kereta itu, tapi gagal.  Sementara di Jatinegara juga sudah disiapkan pengamanan.

Sejumlah petugas kepolisian melakukan penyisiran setelah mendapatkan kabar adanya pembajakan kereta api di Stasiun Pasar Senen. (ANTARA/Mochtar)
Sejumlah petugas kepolisian melakukan penyisiran setelah mendapatkan kabar adanya pembajakan kereta api di Stasiun Pasar Senen. (ANTARA/Mochtar)

Setelah gagal dihentikan di Stasiun Jatinegara, selanjutnya kereta diarahkan ke Stasiun Pasar Senen. Rencananya, KA Gajayana akan dimasukkan ke Gambir tapi saat itu peta jalan di Jatinegara-Gambir ada rangkaian kereta yang sedang berjalan, sehingga kereta tidak dimasukkan ke Gambir.

Sampai akhirnya di pukul 09.12 WIB, kondektur KA Gajayana menerima informasi dari pegawai do Purwokerto agar memasukkan kereta ke Stasiun Senen dan melakukan penarikan rem darurat dari dalam rangkaian. 

Pelaku Disergap di Stasiun Pasar Senen

Pada pukul 09.35, KA Gajayana masuk ke jalur 4, berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, kemudian dihadang aparat Brimob yang sudah berjaga di bibir peron. Pelaku Sersan Satu Darso langsung diamankan oleh aparat TNI dan Brimob dari dalam rangkaian KA Gajayana.

Sejumlah petugas kepolisian mengamankan seorang pria yang diduga pelaku pembajakan Kereta Api Eksekutif Gajayana rute Malang - Jakarta di Stasiun Pasar Senen. (ANTARA/Mochtar)
Sejumlah petugas kepolisian mengamankan seorang pria yang diduga pelaku pembajakan Kereta Api Eksekutif Gajayana rute Malang - Jakarta di Stasiun Pasar Senen. (ANTARA/Mochtar)

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suhardi Alius mengatakan aparat Kepolisian dan TNI menyergap pelaku pembajakan KA Gajayana di Stasiun Pasar Senen. 

"Kita sergap. Sekarang kita amankan (pelaku)," ujar Suhardi.

Pelaku Terindikasi Depresi

Kadispen TNI AL Untung Suropati mengatakan berdasarkan penyidikan sementara Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL) Darso terindikasi ada gangguan jiwa alias depresi. 

"Ada indikasi gangguan kejiwaan, stres, atau dalam bahasa kesehatannya depresi," ujar Untung.

Baca Juga: 8 Stasiun Kereta Api Tersibuk di Dunia, Lebih dari Manggarai!

Dikatakan Untung,  POM AL akan menelusuri lebih jauh kebenaran dugaan itu dengan bantuan psikiater. Kondisi kejiwaan Darso akan diperiksa setelah ia dianggap sudah membaik.

Saat ini kondisi Darso masih belum stabil. POM AL memutuskan menghentikan laju penyidikan. 

"Sampai ada kemajuan dari kesehatannya, terutama aspek kejiwaan. Kalau sekarang ditanya, dia jawabnya masih simpang siur. Ngalor ngidul," imbuh Untung.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
JOIN US
JOIN US