Virus COVID-19 terbaru mungkin telah tiba di Amerika Serikat pada akhir Desember 2019, menambahkan bukti bahwa virus itu sudah ada setidaknya sebulan sebelum kasus pertama yang dilaporkan di negara itu. Ini sesuai dengan sebuah studi baru.
Peneliti studi telah menganalisis lebih dari 24.000 sampel darah yang dikumpulkan dari AS dari 2 Januari hingga 18 Maret 2020, sebagai bagian dari program All of Us dari National Institutes of Health, sebuah proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan data kesehatan dari populasi yang beragam.
Peneliti telah mengidentifikasi 7 peserta dari lima negara bagian yaitu Illinois, Massachusetts, Wisconsin, Pennsylvania, dan Mississippi yang dites positif antibodi terhadap COVID-19 baru, sebelum kasus COVID-19 pertama yang dilaporkan di negara bagian itu.
Deteksi paling awal datang dari sampel yang dikumpulkan pada 7 Januari di Illinois. Karena dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu bagi seseorang untuk kembangkan antibodi ini, temuan baru pun menunjukkan bahwa virus itu telah mungkin beredar di Illinois pada 24 Desember 2019, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.
"Studi ini memungkinkan kami untuk mengungkap lebih banyak informasi tentang awal epidemi AS " COVID-19, kata Dr. Josh Denny, CEO All of Us dan rekan penulis studi tersebut, dalam sebuah pernyataan .
Kasus COVID-19 pertama yang dikonfirmasi di AS dilaporkan pada 20 Januari 2020, di mana seorang penduduk pada negara bagian Washington baru-baru ini melakukan perjalanan ke China. Tapi, para peneliti telah menduga bahwa virus itu tiba lebih awal di AS dari ini, dan penelitian sebelumnya dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan bukti virus itu sudah ada di AS pada Desember 2019. Kini, mereka juga merencanakan penelitian lebih lanjut untuk menentukan lebih tepatnya kapan COVID-19 melanda Amerika Serikat.
