Peneliti Menemukan Perhatian Bisa Membuat Kamu Egois!

- Rabu, 14 April 2021 | 14:06 WIB
Ilustrasi meditasi. (photo/Ilustrasi/Pexels/Spencer Selover)
Ilustrasi meditasi. (photo/Ilustrasi/Pexels/Spencer Selover)

Sebuah penelitian baru-baru ini yang menunjukkan bahwa perhatian dapat membuat seseorang menjadi egois. Di dalam area perilaku prososial inilah makalah baru dari para peneliti University Bufallo yang menunjukkan kelemahan yang mengejutkan dari perhatian sambil menawarkan cara mudah untuk minimalkan konsekuensi itu. 

Perhatian dan meditasi dikaitkan dengan pengurangan stress hingga kecemasan sekaligus meningkatkan kesejahteraan emosional. Banyak beasiswa mendukung manfaat ini. Tetapi, bagaiaman kesadaran bisa pengaruhi berbagai perilaku manusia, yang disebut perilaku prososialis, yang berpotensi membantu atau menguntungkan orang lain? Melihat hal itu, Michael Poulin selaku penulis utama studi ini memberikan komentarnya.

" Perhatian dapat membuat Anda egois," ungkapnya.

" Perhatian meningkatkan tindakan prososial bagi orang-orang yang cenderung melihat diri mereka lebih saling bergantung. Namun, bagi orang yang cenderung melihat diri mereka lebih mandiri, kesadaran sebenarnya menurunkan perilaku prososial ." lanjutnya.

"Itu akan menjadi penyederhanaan yang berlebihan," jelasnya.

"Penelitian menunjukkan bahwa mindfulness berfungsi, tetapi studi ini menunjukkan bahwa ini adalah alat, bukan resep, yang membutuhkan lebih dari pendekatan plug-and-play jika praktisi ingin menghindari potensi jebakannya." katanya. 

Penemuan ini akan diterbitkan dalam jurnal Psychology Science edisi mendatang. Poulin mengatakan pola pikir independen dengan interdependen mewakili tema menyeluruh dalam psikologi sosial.

"Saya melakukan ini." Sementara yang lain berpikir tentang diri mereka sendiri dalam istilah jamak atau saling bergantung: "Kami melakukan ini." ungkapnya. 

"Terlepas dari perbedaan individu dan budaya ini, ada juga variabilitas dalam setiap orang, dan setiap individu pada titik waktu yang berbeda dapat memikirkan diri mereka sendiri, dalam istilah tunggal atau jamak," kata Poulin. jelasnya. 

Pertama, mnereka mengukur 366 tingkat karakteristik partisipan dari kemandirian dengan saling ketergantungan, sebelum memberikan instruksi kesadaran atau latihan pikiran yang mengembara kepada kelompok kontrol. 

Dalam percobaan ini, perhatian menyebabkan penurunan perilaku akan prososial di antara mereka yang cenderung mandiri. Dalam percobaan berikutnya, alih-alih memiliki sifat yang hanya diukut, 325 peserta pun didorong untuk bersandar dengan satu atau lain cara dengan lakukan latihan singkat namun efektif yang cenderung membuat orang berpikir mengenai cara diri mereka sendiri dalma istilah yang independen. 

Perhatian membuat mereka yang dipersiapkan untuk kemerdekaan 33 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi sukarelawan, tetapi hal itu menyebabkan peningkatan 40 persen dalam kemungkinan menjadi sukarelawan ke organisasi yang sama di antara mereka yang dipersiapkan untuk saling ketergantungan.

"Kami harus berpikir tentang bagaimana mendapatkan hasil maksimal dari perhatian," kata Poulin. "Kita harus tahu cara menggunakan alat itu." tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X