Studi Ini Ungkapkan Intervensi Syukur Singkat Tingkatkan Motivasi Akademi

- Jumat, 14 Mei 2021 | 11:57 WIB
Ilustrasi bersyukur. (photo/Ilustrasi/Pexels/Tim Douglas)
Ilustrasi bersyukur. (photo/Ilustrasi/Pexels/Tim Douglas)

Terdapat sebuah studi baru-baru ini dari para peneliti  Ritsumeikan University dan National Institute of Information and Communicatio Technology (NICT), Jepang dilaporkan telah eksplorasi strategi sederhana untuk meningkatkan motivasi pada mahasiswa dengan menahan emosi. Studi ini dipublikasikan di jurnal BMC Psychology. 

Banyak penelitian telah menunhjukkan bahwa bahkan "intervensi syukur" singkat, yang adalah kegiatan yang tingkatkan kesadaran individu atau perasaan syukur, dapat mempunyai efek positif yang bertahan lama pada suasana hati, kepuasan, dan kesejahteraan orang itu. 

Namun, berdasarkan penelitian sebelumnya, bukti yang tersedia mengenai pengaruh intervensi itu terhadap motivasi akademis agar tidak meyakinkan. Ini mendorong para peneliti untuk menguji efek dari jenis intervensi syukur yang berbeda. Melihat hal itu, penulis utama studi ini yaitu Dr Noberto Eiji Nawa memberi komentarnya.

"Hipotesis utama kami adalah bahwa terlibat dalam jurnal rasa syukur online dengan menuliskan hingga lima hal yang membuat orang merasa bersyukur setiap hari dapat membuat siswa lebih sadar akan peluang akademis mereka - 'berkah' mereka - dan membantu mereka mengevaluasi kembali motif dan tujuan, yang pada akhirnya meningkatkan motivasi mereka," ungkapnya. 

Untuk melakukan studi ini, mereka merekrut 84 peserta, yang adalah mahasiswa Jepang, dan membagikan mereka jadi kelompok kontrol dan intervensi. Selama dua minggu, siswa dalam kedua kelompok ini harus mengevaluasi aspek kehidupan sehari-hari mereka lewat kuesioner online setiap hari. 

Hasilnya pasti menjanjikan; Melalui analisis statistik, peneliti menemukan bahwa intervensi syukur melalui jurnal harian secara signifikan meningkatkan motivasi akademik mahasiswa. Terutama, efek positif yang kuat ini tidak terbatas hanya pada periode dua minggu intervensi, karena peningkatan tingkat motivasi akademis dipertahankan bahkan setelah tiga bulan. Selain itu, melalui analisis eksplorasi, para peneliti menetapkan bahwa peningkatan motivasi akademis sebagian besar didorong oleh penurunan "skor motivasi."

"Intervensi online memiliki keuntungan karena lebih mudah diakses, terukur, dan terjangkau bagi sebagian besar populasi. Mengumpulkan bukti kuat untuk mendukung penerapannya akan sangat penting untuk mengungkap potensi sebenarnya di masa depan," simpul Profesor Noriko Yamagishi dari Ritsumeikan University. 

Studi khusus ini dilakukan sebagai bagian dari penelitian yang lebih menyeluruh ini. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X