Mengenal Amir Sjarifuddin Tokoh Kemerdekaan RI, Pahlawan yang Pilih Jadi Pemberontak

- Selasa, 16 Agustus 2022 | 12:31 WIB
Amir Sjarifuddin Harahap tokoh penting kemerdekaan Ri yang kecewa hingga lakukan pemberontakan. (Foto/Wikipedia)
Amir Sjarifuddin Harahap tokoh penting kemerdekaan Ri yang kecewa hingga lakukan pemberontakan. (Foto/Wikipedia)

Untuk kalangan sejarawan siapa yang tidak kenal dengan Amir Sjarifuddin, tokoh terkemuka dalam perjuangan untuk lepas dari lingkaran penjajahan dan kolonialisme.

Peran Amir cukup besar mengantarkan ke gerbang kemerdekaan Republik Indonesia. Dia merupakan seorang pahlawan.

Walaupun dalam perjalanan Republik Indonesia berdiri, sosok Amir tidak pernah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, namun namanya terukir dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI.

Hanya saja namanya kemudian tenggelam diantara tokoh terkemuka perjuangan tanah air hingga kemudian tercoreng karena dianggap berkhianat terlibat dalam pemberontakan PKI di Madiun 1948, bersama Musso.

Punya nama lengkap Amir Sjarifuddin Harahap, Amir lahir 27 April 1907 dari keluarga Batak yang telah membaur dengan masyarakat Melayu-Islam di Deli.  

Amir Sjarifuddin pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan, Menteri Pertahan hingga Perdana Menteri pada awal Republik Indonesia berdiri. 

Setelah Peristiwa Madiun 1948, pada masa pemerintahan Hatta sebagai Perdana Menteri, PKI berupaya membentuk negara komunis di Madiun dan menyatakan perang terhadap mereka.

Amir Sjarifuddin melalui Front Demokrasi Rakyat (FDR) saat itu merasa kecewa dengan pemerintahan akibat perjanjian Renville di mana Indonesia banyak mengalami kerugian hingga menguntungkan pihak Belanda.

Untuk itu FDR secara radikal menentang perjanjian Renville, menghentikan perundingan dengan Belanda sampai menuntut nasionalisasi semua perusahaan asing.

Penentangan kuat mereka terhadap kabinet Hatta jelas terlihat dari tujuan pertama program tersebut. Sementara tujuan utama kabinet Hatta adalah untuk melaksanakan perjanjian Renville, FDR adalah untuk menolaknya

Amir Sjarifuddin, sebagai salah seorang tokoh PKI, yang pada saat peristiwa Madiun meletus sedang berada di Yogyakarta dalam rangka kongres Serikat Buruh Kereta Api (SBKA) turut ditangkap beserta beberapa kawannya.

19 Desember 1948, sekitar tengah malam, di kompleks makam desa Ngaliyan, kepala Amir Sjarifuddin ditembak dengan pistol oleh seorang letnan Polisi Militer, sebuah satuan khusus dalam Angkatan Bersenjata Indonesia.

Sebelum itu beberapa orang penduduk desa setempat diperintahkan menggali sebuah lubang kubur besar.

Dari rombongan sebelas orang yang diangkut dengan truk dari penjara di Solo, Amir orang pertama yang ditembak mati malam itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X