Horus merupakan adalah salah satu dewa terpenting dari jajaran dewa Mesir kuno. Orang Mesir kuno menyembah Horus terutama sebagai dewa langit dan dewa kerajaan.
Horus mudah dikenali berkat fakta bahwa ia digambarkan sebagai pria berkepala elang, meskipun dewa juga biasa digambarkan sebagai elang.
Sistem kepercayaan Horus berlanjut bahkan selama periode Yunani hingga Romawi di Mesir. Namun pada saat ini, representasi dewa diubah, agar sesuai dengan perubahan
zaman.
Sebagai dewa utama, ada banyak mitos tentang pemujaan Horus yang menjadi bagian penting dari agama Mesir kuno.
Salah satu pusat pemujaan Horus di Mesir adalah Nekhen yang dalam bahasa Yunani disebut Hierakonpolis, yang berarti "Kota Elang".
Selain sebagai dewa yang terkait dengan keluarga kerajaan, Horus juga dianggap sebagai dewa surga.
Mata kiri Horus diyakini sebagai Bulan. Sebaliknya, mata kanannya diyakini sebagai Matahari.
Sayapnya dianggap sebagai langit, dan angin adalah hasil dari gerakannya. Selain itu bulu berbintik-bintik di dada Horus dianggap sebagai bintang. Sementara itu, simbol hieroglif untuk dewa Horus adalah elang.
Sepanjang sejarah Mesir kuno, kultus Horus sangatlah penting. Kepentingan Horus sebagai dewa berlanjut bahkan setelah Mesir ditaklukkan, pertama oleh orang Yunani dan kemudian oleh orang Romawi.