Sejak dahulu, masyarakat Indonesia sangat akrab dengan deretan kisah dan kejadian mistis. Biasanya hal-hal yang berkaitan dengan mistis datang dari budaya maupun pengalaman yang dialami sendiri. Meski sulit dicerna dengan logika, nyatanya hal-hal mistis selalu menarik untuk dibahas.
Dari dulu sampai sekarang, fenomena kerasukan menjadi salah satu kejadian yang memiliki daya pikat luar biasa bagi masyarakat Indonesia. Kerasukan erat kaitannya dengan keberadaan makhluk halus yang berada di lingkungan sekitar.
Umumnya kerasukan ditunjukkan dengan serangkaian perilaku aneh, misalnya berteriak, memukul, berbicara tanpa arah dan melakukan aksi di luar nalar. Lalu apa sih yang menyebabkan seseorang mengalami kerasukan?
Indigo Interdimensional, Fury Harun menjabarkan proses bagaimana seseorang bisa mengalami kerasukan.
"Biasanya manusia yang memiliki frekuensi lebih rendah seperti sedang tidak sehat, lagi banyak pikiran dan tidak fokus rentan mengalami kerasukan makhluk halus yang memiliki maksud kurang baik. Karena pada dasarnya makhluk halus yang baik tidak akan mengganggu manusia sekalipun dalam kondisi sangat lemah," kata Furi Harun, Indigo Interdimensional saat dihubungi Indozone, Selasa (23/6/2020).
Namun bila dilihat dari sisi medis, kerasukan merupakan bagian dari gangguan sistem saraf, psikis, spiritual sosial dan psikologis. Ketika mengalami gangguan akhirnya terjadi ketidakseimbangan pada sistem neurotransmitter atau senyawa tubuh yang bertugas menyampaikan pesan antara satu sel saraf ke sel saraf lainnya.
Artinya adanya kecenderungan manusia mensugesti dirinya sendiri untuk bertingkat aneh hingga akhirnya dinyatakan mengalami kerasukan.
