Bom kalajengking merupakan salah satu senjata biologis yang terkenal yang konon telah digunakan hampir 2.000 tahun yang lalu.
Para ahli menduga bahwa kerajaan gurun kecil telah menggunakan bom tembikar yang diisi dengan serangga atau kalajengking berbisa untuk menangkal Kekaisaran Romawi.
Pada abad kedua, penduduk kota benteng Hatra — di tempat yang sekarang disebut Irak — berhasil menahan pasukan Romawi yang menyerang mereka dengan melemparkan pot-pot penuh kalajengking mematikan kepada para legiuner, tentara profesional dalam pasukan Romawi.
Saat mereka meledakkan alat ini, kalajengking akan berhamburan dan merangkak ke mana-mana hingga menimbulkan rasa takut dan kebingungan bagi orang-orang.
Baca Juga: Sejarah Bom Molotov dari Masyarakat Finlandia
Pembuatan bom kalajengking sendiri telah dicatat dalam buku 'Greek Fire, Poison Arrows & Scorpion Bombs' oleh penulis Adrienne Mayor.
Bom kalajengking disebut telah menyelamatkan kota gurun kuno Hatra dari pasukan Kaisar Septimius Severus Romawi yang mengepung pada tahun 198-1999 Masehi.
Dengan 'senjata hidup' semacam ini, Irak mengejar pasukan Kaisar Septimius Severus.
Meskipun setelah 20 hari pengepungan Romawi bom kalajengking tidak mematikan, tetapi terbukti memiliki efek psikologis yang mengerikan, membuat orang-orang tak tenang, makan dengan buruk, atau tidur gelisah karena ketakutan.
Bom kalajengking menjadi senjata biologi yang menakutkan karena makhluk-makhluk di dalamnya memang memberikan sengatan yang menyakitkan, meski itu jarang mematikan.
Artikel Menarik Lainnya:
- Honeypot Ant, Semut yang Membawa Buntelan Madu di Perutnya
- Bertubuh Kecil, Semut Ternyata Bisa Angkat Benda hingga 5.000 Kali Lipat dari Bobotnya
- Buah Matoa, Tanaman Khas Papua Aneka Rasa