Kaum Haredi Ashkenazi atau disebut Yahudi Ortodoks identik dengan gaya berpakaian serba hitam dan topi hitam lebar. Sementara bagi para wanita mengenakan setelan rok panjang, stoking tebal, dan pelapis kepala.
Hingga saat ini, kaum Yahudi Ortodoks masih menjalankan sejumlah ritual yang diyakini dapat memberikan keselamatan hidup. Salah satunya adalah ritual Kaparot yang dilakukan sebelum Hari Perdamaian atau Yom Kippur, hari paling penting dalam kalender Yahudi.
Tahun 2019 ini, Yom Kippur dimulai pada 8 Oktober saat matahari terbenam. Secara harfiah, Kaparot artinya penebusan. Ucapara Kaparot merupakan ritual memindahkan dosa-dosa seseorang selama setahun lalu dengan seekor ayam.
Ritual Kaparot dilakukan dengan mengayunkan seekor ayam hidup, lalu memutari kepala seseorang sebanyak tiga kali, seraya mengucapkan kalimat-kalimat doa. Kemudian, ayam itu akan dipotong sebagai syarat penebusan dosa-dosa seseorang setahun lalu. Ayam yang sudah disembelih akan disedekahkan kepada orang membutuhkan.
Namun ritual ini menimbulkan pro dan kontra di sejumlah pihak. Pasalnya, Kaparot dianggap tindakan pembunuhan kepada hewan dan hal itu melanggar hukum dalam ajaran Yahudi. Seperti diketahui, Yahudi melarang keras penyembelihan hewan hidup-hidup.
Para pemimpin kaum Yahudi di Israel dan Amerika Serikat (AS) menyerukan agar ritual Kaparot segera dihentikan. Beberapa rabi (pendeta agama Yahudi) merasa keberatan dengan ritual Kaparot ini yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Mereka mengkritik ritual tersebut terlalu kejam karena ayam yang dijadikan persembahan dibiarkan tidak makan dan minum sepanjang hari di bawah sinar matahari.
Tak hanya itu, ritual ini dinilai tidak mencerminkan ajaran Yahudi dan justru terdengar seperti takhayul, di mana seseorang yakin bahwa dosanya bisa digantikan dengan seekor ayam.
Artikel Menarik Lainnya:
- The Nightshifter (2018), Kemampuan Pria yang Berbicara dengan Mayat
- Yuk, Tonton Trailer Pertama 'Si Manis Jembatan Ancol'
- Bike Man (2018), Kisah Lucu Tukang Ojek yang Mengaku Bankir