Gelora Bung Karno (GBK) merupakan sebuah stadion yang pastinya dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Stadion termegah pertama di Indonesia ini menjadi sorotan lantaran bangunannya yang sangat megah.
Selain itu, Gelora Bung Karno juga menjadi tempat wisata beberapa wisatawan lantaran menyimpan kisah sejarah yang cukup unik sebagai sebuah bangunan ternama di Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia sudah kewajiban kita tentunya untuk mengetahui fakta-fakta menarik dari Gelora Bung Karno. Berikut INDOZONE rangkum dari berbagai sumber.
1. Gelora Bung Karno beberapa kali berganti nama
Selain disebut dengan Gelora Bung Karno, bangunan ini juga kerap dinamai dengan Senayan oleh kebanyakan orang Jakarta.
Hal tersebut tidaklah salah, sebab sebelum resmi dinamai dengan Gelora Bung Karno, stadion tersebut memiliki nama Senajan (ejaan lama untuk nama Senayan). Hingga pada September 1962, stadion ini resmi diubah menjadi Gelora Bung Karno.
Penggantian nama tersebut dilakukan oleh Soekarno setelah ia melakukan rapat dengan menteri-menterinya di halaman belakang Istana Negara. Awalnya Sukarno ingin mengganti nama stadion menjadi Pusat Olah Raga Bung Karno.
Penggunaan nama Gelora Bung Karno rupanya tidak bertahan lama setelah Sukarno lengser dari kursi presiden. Pada tahun 1969, Presiden Suharto mengganti nama Gelora Bung Karno menjadi Gelora Senayan.
Baca Juga: Panglima TNI Usul Vaksinasi Covid-19 di GBK Digelar Tiap Hari, Ini Tanggapan Anies
Tahun 1998, Soeharto mundur dari jabatannya di saat Indonesia tengah dilanda krisis moneter. Sesudah turunnya Soeharto, wacana supaya nama Gelora Bung Karno kembali digunakan pun muncul ke permukaan. Tahun 2001, Presiden Abdurrahman Wahid mengganti nama Senayan menjadi Gelora Bung Karno.
2. Desain bangunan Gelora Bung Karno mirip dengan Stadion di Rusia
Pada masa pemerintahan Soekarno, Indonesia memiliki hubungan yang dekat dengan negara Uni Soviet. Stadion Gelora Bung Karno menjadi bukti bagaimana kedekatan kedua negara ini di masa lampau.
Di kota Moskow, terdapat stadion megah bernama Luzhniki. Mereka yang pernah melihat bagian dalam Gelora Bung Karno dan Luzhniki tentu akan melihat banyak kemiripan di antara kedua stadion.
Kemiripan paling jelas terdapat pada bagian atas stadion. Masing-masing stadion memiliki atap pelindung tribun penonton yang bentuknya bundar. Kemudian di bagian sekeliling lapangan sepak bola, terdapat lintasan atletik.
