Pada 6 Maret 1987, tepat hari ini 34 tahun yang lalu, kapal feri roll on roll of (RORO) MS Herald of Free Enterprise terbalik yang menyebabkan sebanyak 193 orang tewas hanya dalam 90 detik.
Seperti dilansir Maritime Cyprus, terbaliknya kapal MS Herald of Free Enterprise itu berawal dari kelalaian salah seorang kru yang belum menutup pintu utama kapal dengan sempurna pada saat kapal mulai bergerak dari pelabuhan Zeebrugge, Belgia.
Akibatnya, air laut perlahan masuk ke dalam dan membanjiri dek kapal. Di sisi lain, kapal MS Herald of Free Enterprise itu sendiri tidak dilengkapi dengan kompartemen banjir yang membuat kapal tersebut terbalik hanya dalam 90 detik.
"The world went upside down."
— BBC News (UK) (@BBCNews) March 6, 2017
30 years on, survivors remember the Zeebrugge Herald of Free Enterprise disaster
https://t.co/BNQaFuOU1B pic.twitter.com/QdU3qBMTee
Kala itu, ada sebanyak 539 penumpang yang berada di dalam kapal tersebut. Namun sayangnya, sebanyak 193 penumpang termasuk kru kapal tewas karena terlambat untuk menyelamatkan diri.
Dalam tragedi ini, asisten kepala kapal, Mark Stanley dinyatakan bersalah karena tidak menutup pintu utama kapal. Selain itu, perwira pertama, Leslie Sabel juga disalahkan karena tidak memastikan pintu utama sudah ditutup sebelum kapal berangkat.
Kemudian, kapten David Lewry juga dikritik karena tidak melakukan pemeriksaan terhadap pintu ketika hendak meninggalkan pelabuhan.
Agar tidak terulang lagi kejadian serupa, Departemen Transportasi setempat membuat kebijakan baru yang mengatur kapal feri tidak dibenarkan meninggalkan pelabuhan dengan pintu bongkar muat terbuka.
#OnThisDay 1987 193 of the 539 passengers and crew of the Cross Channel Ferry, MS Herald of Free Enterprise died when the ship capsized whilst leaving Zeebrugge, Belgium. 2 @royalnavy divers from @HMSHurworth, visiting Ostend, assisted in the rescue and many more in the recovery pic.twitter.com/O9UwAFz9s3
— On This Day RN (@OnthisdayRN) March 6, 2021
Salah seorang penyintas insiden tersebut, Gilian Lashbrooke mengaku dia telah kehilangan ibu, ayah tiri, dan pamannya. Sementara, dia bersama tiga saudara laki-lakinya berhasil menyelamatkan diri.
Kepada BBC, Lashbrooke mengaku terpaksa melompat ke laut usai dan beruntungnya dia berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan. Namun sebelum melompat ke laut, dia terlebih dahulu mencari ibunya saat kapal perlahan-lahan akan terbalik.
"Aku sedang berada di luar di dek, melihat lautan, ketika peristiwa itu mulai terjadi. Air laut tampak semakin jauh, awalnya kupikir aku sedang membayangkannya," kata Lashbrooke dilansir BBC.
"Kapal kemudian miring dan aku terlempar ke belakang lalu pingsan selama beberapa saat. Ketika tersadar, aku terbaring di kursi. Tapi kursi itu berada di posisi yang salah karena kapal telah miring, jadi lantainya sekarang seperti dinding,"