Alasan Kenapa Bulan Februari hanya Memiliki 28 Hari, Berkaitan dengan Takhayul Romawi?

- Senin, 28 Februari 2022 | 11:08 WIB
Ilustrasi bulan Februari yang cuma 28 hari. (INDOZONE).
Ilustrasi bulan Februari yang cuma 28 hari. (INDOZONE).

Hampir setiap bulan dalam setahun memiliki setidaknya 30 atau 31 hari. Namun hanya bulan Februari yang memiliki jumlah hari yang lebih sedikit, yaitu 28 hari atau 29 hari setiap tahun kabisat.

Lalu pertanyaanya, apa sebenarnya yang membuat bulan Februari memiliki jumlah yang lebih sedikit dengan bulan lainnya?

Mengutip Britannica, awalnya setiap bulan dalam kalender Gregorian modern terdiri dari setidaknya 28 hari. Angka itu akan menjadi 30 yang dibulatkan dengan baik jika bukan karena Februari. Sementara setiap bulan selain yang kedua dalam kalender berisi setidaknya 30 hari, Februari jatuh pendek dengan 28 (dan 29 pada tahun kabisat). 

Jadi mengapa kalender yang paling banyak digunakan di dunia begitu tidak konsisten dalam panjang bulannya? Dan mengapa Februari terjebak dengan jumlah hari paling sedikit? Salahkan itu pada takhayul Romawi.

Nenek moyang tertua kalender Gregorian, kalender Romawi pertama, memiliki perbedaan mencolok dalam struktur dari varian selanjutnya: kalender terdiri dari 10 bulan, bukan 12. Untuk menyelaraskan kalender sepenuhnya dengan tahun lunar, raja Romawi Numa Pompilius menambahkan Januari dan Februari ke 10 bulan semula. 

-
Ilustrasi penanggalan bulan Februai zaman dulu. (Wikipedia).

Baca Juga: Pembantaian Masjid Ibrahim, Dokter Militer Israel Membunuh 29 Warga Palestina saat Subuh

Kalender sebelumnya memiliki enam bulan 30 hari dan empat bulan 31, dengan total 304 hari. Namun, Numa ingin menghindari angka genap di kalendernya, karena takhayul Romawi pada saat itu menyatakan bahwa angka genap tidak beruntung. 

Lalu sang raja mengurangi satu hari dari masing-masing bulan yang terdiri dari 30 hari menjadi 29. Tahun lunar terdiri dari 355 hari atau tepatnya 354.367, tetapi menyebutnya 354 akan membuat sepanjang tahun tidak beruntung. Yang berarti bahwa dia sekarang memiliki 56 hari tersisa.  Pada akhirnya, setidaknya 1 bulan dari 12 diperlukan untuk memuat jumlah hari yang genap. 

Ini karena fakta matematika sederhana: jumlah bilangan genap (12 bulan) dari bilangan ganjil akan selalu sama dengan bilangan genap — dan dia ingin totalnya ganjil. Jadi Numa memilih Februari, bulan yang akan menjadi tuan rumah ritual Romawi untuk menghormati orang mati, sebagai bulan sial yang terdiri dari 28 hari.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X