Arkeolog Italia Berhasil Temukan Sisa Peradaban Minoa!

- Senin, 23 Agustus 2021 | 14:28 WIB
Penemuan sarkofagus pada Haghia Triada, Yunani. (photo/Dok. Carole Radatto/Archaeological Museum of Heraklion)
Penemuan sarkofagus pada Haghia Triada, Yunani. (photo/Dok. Carole Radatto/Archaeological Museum of Heraklion)

Sisa peradaban Minoa dalam laporan yang ditulis oleh Ian winsdale pada artikel berjudul Ayia Triada pada 2013, ditemukan dalam jumlah besar di wilayah Haghia Triada, Yunani. Wilayah itu pun diekskavasi dari perbukitan yang berada di ketinggian 30-40 mdpl, sebelah barat Phaistos. Peradaban Minoa diperkirakan telah ada sekitar 3500 SM, di era Perunggu atau Bronze Age. 

Para ilmuwan menyebutkan hal itu sebagai Pre-Palatial. Seorang arkeolog berkebangsaan Italia, Roberto Paribeni berhasil menemukan Sarkofagus kuno yang diperkirakan telah eksis sejak 5.520 tahun yang lalu. Ia bersama timnya, menemukan sarkofagus kuno di wilayah Hagia Triada pada 1903.

"Penemuan itu dapat membuktikan bahwa Peradaban Minoa yang maju dan kaya pernah hidup di wilayah Haghia Triada, di tengah Pulau Kreta," tulis Livingston V. Watrous dalam jurnalnya yang dimuat dalam JSTOR.

Watrous dalam tulisannya menggambarkan bahwa di bawah tanah Haghia Triada, Pulau Kreta terdapa peradaban besar berupa istana dan vila. Wilayah yang telah berhasil dieksvakasi mempunyai luas sekitar 135x135 meter. Puing sisa reruntuhan dari peradaban Minoa merupakan bukti dari bencana besar yang menimpanya 

Paribeni yang tergabung dalam Scuola Archaelogica Italiana di Atene, berupaya melakukan riset yang mendalam untuk menemukan bukti arkeologi dari kehancuran Minao. Hasil risetnya menunjukkan bahwa ditemukannya Sarkofagus yang telah dicat seutuhnnya dan merupakan satu-satunya peninggalan Minoa yang mempunyai aneka warna. 

"Sarkofagus tersebut diukir dengan dekorasi layaknya dinding modern dan menggambarkan adegan naratif yang kompleks," tulisnya.

Salah satu bagian terpanjang pada dinding objek, menggambarkan proses pemakaman yang dilakukan orang Minoa. Pada bagian kiri objek, terdapat 2 wanita dan diikuti seorang pria, sedangkan pada bagian yang menghadap ke kanan terdapat 4 sosok pria.

"Persembahan-persembahan itu ditujukan pada seorang pria dengan posisi berlawanan menghadap ketiga pria. Ia tidak memiliki kaki, diduga merupakan patung, mewakili seseorang yang telah meninggal," tulisnya.

"Isi bejana yang dituangkan kepada bejana besar merupakan darah, penggambaran kepercayaan Minoa, bahwa orang mati juga membutuhkan darah. Permainan kecapi yang dilakukan pria dibelakang kedua wanita juga mengidentifikasi alat musik kecapi yang berkembang di seluruh wilayah Yunani kuno" ungkap Paula L Martino dalam jurnalnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X