Nubia merupakan wilayah di Mesir selatan di sepanjang sungai Nil, dan kini berada di Sudan utara.
Pada zaman kuno, Nubia merupakan kerajaan independen. Orang Nubian digambarkan oleh orang Mesir sebagai orang-orang berkulit hitam yang sering kali menggunakan anting telinga yang terjuntai serta rambut yang disambung.
Nubia Kuno juga dikenal karena keterampilan memanah mereka hingga orang-orang Mesir menyebut Nubia Kuno dengan sebutan "Ta-Seti" atau "Tanah Busur".
Nubia menjadi pintu gerbang menuju kekayaan Afrika, dan benda-benda seperti emas, dupa, kayu hitam, tembaga, gading, dan hewan mengalir melalui Nubia.
Selama Kerajaan Tengah Mesir (sekitar 2040-1640 SM), Mesir mulai berekspansi ke wilayah Nubia untuk mengendalikan rute perdagangan, dan membangun serangkaian benteng di sepanjang Sungai Nil.
Raja-raja di era Mesir Kuno mencoba mengendalikan kekayaan sumber daya alam Nubia,diantaranya hasil alam emas dan juga jalur perdagangan penting yang melintasi wilayah mereka.
Hubungan dagang yang terjadi antara Mesir dan Nubia menjadi penyebab dominasi Mesir atas Nubia
Saat ini peninggalan sisa-sisa dari Nubia Kuno dapat ditemukan di seluruh wilayah Sudan dan Mesir Selatan yang berasal dari Zaman Prasejarah hingga Zaman Modern.
Wilayah Nubia pada zaman modern ini sendiri kebanyakan terletak di Sudan dan sebagian di Mesir.