Shahmaran adalah makhluk mitos yang berbentuk setengah wanita dan setengah ular dan hidup di tanah ular yang ada di bawah bumi.
Shahmaran dikenal luas di Anatolia, terutama di Tarsus di Anatolia Selatan dan Tenggara dan merupakan aset budaya, dengan lukisannya dengan harapan membawa keberuntungan dan berkah bagi rumah-rumah tersebut.
Berdasarkan legenda yang beredar, dahulu di Tarsus ada seorang pemuda miskin bernama Camasb yang tinggal di hutan bertemu dengan Shahmaran di tanah ular saat dirinya jatuh ke dalam sebuah sumur.
Menurut cerita adat, pria dan Shahmaran itu jatuh cinta dan memutuskan untuk tinggal di bawah tanah itu beberapa waktu.
Camasb pun mengajari Shahmaran semua yang dia tahu tentang obat-obatan dan tanaman obat.
Tetapi suatu saat pemuda itu merindukan keluarganya dan bumi, dan akhirnya memutuskan untuk pulang kerumahnya.
Dengan berat hati Shahmaran pun merelakannya pemuda tersebut, dan meminta Camasb untuk merahasiakan keberadaan Shahmaran kepada siapun.
Waktu pun berlalu, hingga suatu saat raja Tarsus mengalami sakit parah dan hanya dapat disembuhkan dengan memakan daging dari wanita cantik bertubuh ular.
Camasb yang tau akan keberadaan Shahmaran itu pun mengkhianati janjinya demi harta dan kehormatan yang ditawarkan sang raja.
Shahmaran tertangkap di guanya dan dibawa ke Tarsus. Shahmaran terbunuh di bak mandi yang disebut Hamam.
Akhirnya sang raja yang memakan daging Shahmaran itu pun sembuh, sedangkan Camasb yang mengkhianati cinta Shahmaran menjadi dokter terkenal dan terus menerus mendapatkan masalah dalam dirinya.
Legenda Shahmaran dihidupkan sebagai motif yang disukai orang Anatolia. Gambaran Shahmaran dilukis di dinding-dinding gedung dan bahkan digunakan sebagai mas kawin dalam pernikahan.
Meskipun jumlahnya sudah sangat berkurang, namun Shahmaran tetap digunakan sebagai sub-teknik melukis kaca pada kerajinan tradisional, khususnya di Tarsus.
