Monumen Angker di Klaten Ini Ternyata Menyimpan Kisah Memilukan, Berani ke Sini?

- Selasa, 11 Oktober 2022 | 17:30 WIB
Monumen Ganesa, tempat mengenang tentara yang gugur saat penjajahan (Z Creators/Eko Primaryanto)
Monumen Ganesa, tempat mengenang tentara yang gugur saat penjajahan (Z Creators/Eko Primaryanto)

Selain menyimpan cerita dan rahasia, tempat bersejarah biasanya juga tak luput oleh kisah mistis di dalamnya.

Seperti salah satu jejak sejarah di Klaten, Jawa Tengah. Berdiri di tepi jalan perbatasan Desa Pandanan dan Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, ada sebuah monumen bernama Monumen Gajah atau Monumen Ganesa yang terletak di antara 2 pohon beringin.

-
Monumen Ganesa di Klaten yang konon menyimpan kisah mistis (Z Creators/Eko Primaryanto)

Masih tampak kokoh dan terawat, monumen tersebut adalah tanda sejarah untuk mengenang gugurnya 5 pejuang tentara pelajar yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada peristiwa Wonosari di masa penjajahan Belanda. Dalam pertempuran tersebut, 2 tentara Belanda tewas di tangan para pejuang. Bersama warga, monumen ini dibangun pada 1987 oleh teman seperjuangan mereka yang masih hidup untuk mengenang peristiwa tersebut.

Tepat di monumen inilah lokasi pertempuran Brigade 17 Tentara Pelajar melawan tentara Belanda terjadi. Pada bagian bawah patung Ganesa dalam monumen tersebut ada bentuk 5 tengkorak kepala manusia yang melambangkan Pandawa Lima yang gugur karena melawan tentara Belanda. 

Konon, jika lewat di sekitar monumen ini pada malam hari, kita akan "diajak kenalan" oleh penunggu sekitar. Salah satu warga pernah melihat sosok harimau dan ular yang tiba-tiba melintang di tengah jalan pada malam hari. Cerita lain yang beredar, konon sosok pocong juga jadi penunggu di monumen ini.

Terlepas dari kisah mistisnya, untuk melestarikan nilai sejarahnya, monumen ini beberapa kali di cat ulang oleh pemerintah desa setempat. 

-
Prasasti pada Monumen Ganesa. (Z Creators/Eko Primaryanto)

Pesan pada monumen ini terletak di prasasti bagian bawah yang bertuliskan:

Monumen Kesaksian

Disini gugur lima pahlawan tentara pelajar pada hari Kamis Pon tanggal 14 Juli 1949, dalam peristiwa Wonosari melawan Belanda pada perang kemerdekaan.

Dari seksi I Kompi II Detasemen II Brigade 17: Soepojo (20), Soerjatmanto/boy (20), Moerdono (19), Moermanto (19), Wiworo (19).

Monumen didirikan oleh teman seperjuangan satu regu bersama masyarakat. Selasa Pahing, 14 Juli 1987.

Sementara di sebelah barat monumen juga terdapat dua prasasti lain berupa ucapan terima kasih dari masyarakat, pemerintah desa, dan pemerintah kecamatan.

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Nandina Agisni

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X