Barongan merupakan kepala reog. Dulunya barongan terbuat dari kulit harimau atau macan. Namun saat ini barongan terbuat dari kulit sapi karena harimau dan macan termasuk satwa dilindungi. Tapi saat masih ada barongan tua yang tersimpan dengan rapi, milik Budi Mariyono, warga Ponorogo, misalnya.
Rudi mengoleksi barongan tua, di antaranya dari tahun 1940, 1946 dan 1948. Setiap barongan punya nama masing-masing yakni Mendung kuworo (1940), Tomblok (1946) dan Kliwon (1948).
Ketiga koleksinya tersebut tersimpan rapi di rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Budi rutin membersihkan satu per satu barongan tua miliknya. Cara merawatnya hanya dibersihkan saja.
Selain sebagai kolektor barongan tua, Budi juga seorang konten kreator. Pria berusia 33 tahun itu rajin membuat arsip atau cerita tentang reog tua yang ia siarkan melalui kanal YouTubenya, Dhemit Wingi.
"Sebenarnya saya asal Sragen, Jawa Tengah. Tapi iseng saja pengen tahu tentang reog. Malah kayak seneng dan nyandu," ujarnya kepada Tim Z Creators, Pramita Kusumaningrum.
Budi lalu berkisah awalnya membuat konten tentang barongan tahun 1901. Barongan tersebut tersimpan di Desa Tugu, Kecamatan Mlarak.
Dari situ, banyak yang menonton konten YouTube-nya. Hingga cuan pun mengalir ke dirinya. Namun Budi mengaku konten yang dibuatnya bukan semata untuk cuan melainkan demi bisa nguri-nguri budaya.
Hingga kini, Budi sudah menghasilkan 400 video. Baik barongan yang dari Ponorogo maupun luar kota. Misalnya dari Blora, Madiun maupun Magetan.
Menurut Budi, mengambil video dan cerita barongan tua enggak mudah. Pada bulan-bulan pertama menggarap konten ini, Budi pernah mengalami kisah mistis.
"Seperti barongan hadir dalam mimpi. Saya ngelindur hingga ketika syuting selalu gagal," terangnya.
Bahkan, kata dia, dalam satu satu video nampak mata barongan berkedip. Padahal saat pengambilan gambar, mata barongan enggak berkedip.
"Tapi setelah itu biasa. Karena saya niat ngonten baik. Untuk nguri-nguri budaya," terang Budi.
Saat Grebeg Suro, Budi ikut serta memamerkan 15 barongan tua miliknya dan orang lain yang saat ini ia rawat di rumahnya.
Artikel menarik lainnya:
