Penyebab Australia Kehilangan Lebih Banyak Spesies Mamalia Dibandingkan dengan Benua Lain

- Selasa, 19 Juli 2022 | 13:22 WIB
Ilustrasi koala. (Pexels/Mirko Ott)
Ilustrasi koala. (Pexels/Mirko Ott)

Australia kehilangan lebih banyak spesies mamalia dibandingkan benua lain. Bahkan, Australia menjadi salah satu negara dengan tingkat penurunan jumlah spesies terburuk.

Hewan-hewan seperti kadal ekor biru (Cryptoblepharus egeriae) diketahui hanya ada di penangkaran.

Tikus batu sentral (Zyzomys pedunculatus) dan kalong Pulau Natal (Pteropus melanotus natalis) adalah mamalia yang dianggap paling terancam punah dalam 20 tahun ke depan.

Kepunahan tersebut disebabkan oleh kemunculan spesies pemangsa. Populasi pohon cendana (Santalum album) juga menurun. Laporan tersebut muncul setelah Australia dilanda kekeringan, kebakaran lahan, dan banjir dalam lima tahun terakhir.

Kenaikan suhu di darat dan laut, perubahan pola kebakaran dan curah hujan, kenaikan muka air laut dan asidifikasi samudra, disebut membawa dampak signifikan yang akan terus terjadi.

"Laporan Kondisi Lingkungan ini dokumen yang mengejutkan, menceritakan krisis dan penurunan kualitas lingkungan hidup Australia, dan satu dekade kelambanan dan pengabaian pemerintah," kata Menteri Lingkungan Hidup Tanya Plibersek lewat pernyataan.

Jumlah spesies yang dimasukkan ke dalam daftar terancam punah atau kategori yang lebih tinggi bertambah 8 persen dari laporan sebelumnya pada 2016.

Baca juga: Perubahan Iklim Juga Bikin Anjing Afrika Kini Terancam Punah, Bentuk Nyata Seleksi Alam

Jumlahnya akan bertambah dengan cepat sebagai akibat dari kebakaran lahan yang melanda Australia pada 2019-2020.

Kebakaran lahan yang dijuluki "Black Summer" itu telah membunuh atau mengusir sekitar 1 miliar hingga 3 miliar ekor hewan dan membakar 9 persen habitat koala.

Anggaran yang diperlukan untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah diperkirakan mencapai 1,69 miliar dolar Australia (Rp17,23 triliun) per tahun, tulis laporan tersebut.

Disebutkan pula bahwa anggaran pemerintah sebelumnya untuk spesies terancam punah hanya 49,6 juta dolar Australia atau sekitar Rp505,55 miliar.

Suhu rata-rata di daratan Australia telah meningkat sebesar 1,4 derajat Celcius sejak awal abad ke-20.

"Permukaan air laut terus meningkat lebih cepat daripada rata-rata global dan mengancam masyarakat pesisir," kata laporan tersebut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X