Di Ambon, ada tradisi bernama Hadrat atau Hadrah. Tradisi ini biasa dilakukan oleh umat Muslim warga Waiheru Dalam, Kota Ambon untuk mengantar sanak saudara mereka yang akan berangkat ibadah haji.
Dengan melagukan shalawat yang diiringi rentak bunyi rebana, mereka terlihat bersukaria menampilkan "hadrat". Tak hanya lantunan shalawat, pengantaran jamaah haji ini juga diiringi dengan lantunan zikir dan doa-doa
Secara harpiah, Hadrat berarti penampilan.Tradisi ini mirip seperti yang dilakukan oleh umat Muslim di Pakistan, Iran, Arab dan Turki. Namun, di Maluku ini sedikit "dimodifikasi" dengan memadukan budaya setempat seperti menampilkan tari Lenso (sapu tangan).
Tradisi yang selalu ada setiap tahun ini tidak hanya diikuti oleh para orangtua, namun juga diikuti oleh anak-anak remaja. Mereka bahkan turut melagukan shalawat dengan iringan alat musiak rebana.
"Ini sudah jadi tradisi kami masyarakat Waiheru Dalam. Sudah sejak dulu juga setiap ada jamaah calon haji yang mau berangkat, kami antar dengan hadrat seperti ini. Selain itu, ini juga bentuk dari merawat budaya Islam ya," kata Imam Waiheru Dalam, Musa, dikutip dari Antara, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Hujan Tangis Warnai Pemberangkatan Haji, Anak Ini Tak Mau Lepas Ibunya
Musa menambahkan, tradisi ini bertujuan untuk mendoakan agar selamat di Tanah Suci dan bisa kembali sebagai "haji mabrur". Selain itu, mereka yang mengantarkan untuk pergi haji juga sekalian menitpkan doa kepada calon jamaah haji.
Uniknya, dalam tradisi ini, mereka yang berangkat ibadah haji akan dilepas oleh keluarganya dengan mengumandangkan adzan di depan rumah. Setelah itu, mereka akan diantar keluar rumah dengan iring-iringan hadrat.
Tak hanya saat pelepasan saja, saat kembali dari Mekkah pun, mereka juga akan disambut dengan hadrat. Setelah itu, mereka akan melakukan syukuran di rumah.
Seperti itulah tradisi mengantar haji di Ambon, bagaimana dengan kotamu?