Studi Ini Ungkapkan Nilai-nilai yang Didapatkan Anak dari Acara Populer TV!

- Selasa, 16 Maret 2021 | 15:15 WIB
Ilustrasi menonton film. (photo/Ilustrasi/Pexels/August de Richelieu)
Ilustrasi menonton film. (photo/Ilustrasi/Pexels/August de Richelieu)

Baru-baru ini, terdapat sebuah laporan terbaru yang dilakukan University of California, Los Angeles yang menilai nilai-nilai yang ditekankan oleh program televisi yang populer di kalangan remaja selama setiap dekade dari 1967 hingga 2017, memetakan bagamaina 16 nilai telah naik serta turun selama itu 50 tahun. Seberapa penting sih ketenaran hingga dengan penerimaan diri?

Pesan yang dikumpulkan anak-anak berusia 8 hingga 12 tahun dari TV memainkan peran penting dalam perkembangan mereka, memengaruhi sikap dan perilaku saat mereka tumbuh di masa remaja dan seterusnya. Ini diungkapkan oleh psikolog dari UCLA. Sekarang, terdapat sebuah laporan baru dari Pusat Cendikiawan dan Pendongeng UCLA menilai nilai-nilai yang ditekankan program televisi yang populer di kalangan remaja selama setiap dekade dari 1967 hingga dengan 2017, petakan bagaimana 16 nilai telah bertambah dan berkurang selama rentang 50 tahun itu. 

Dalam temuannya itu adalah ketenaran, setelah hampir 40 tahun duduki peringkat paling bawah (berada di peringkat ke-15 pada tahun 1967, 1987, dan 1997), naik menjadi pertama pada 2007 lalu, kemudian turun ke peringkat keenam pada tahun 2017. Menurut laporan 'The Rise and Fall of Fame: Tracking the Landscape of Values Portrayed on Television from 1967 to 2017', mengevaluasi 2 program per dekade. 

Seperti ketenaran, nilai-nilai seperti perasaan komunitas dan kebajikan juga alami peningkatan dan penurunan yang dramatis di masa lalu setengah abad, dengan peringkat mereka biasanya menggemakan perubahan dalam budaya yang lebih besar. Melihat hal itu, penulis studi ini yaitu Yalda Uhls memberikan komentarnya.

"Saya percaya bahwa televisi mencerminkan budaya, dan data setengah abad ini menunjukkan bahwa budaya Amerika telah berubah secara drastis," ungkap Yalda Uhls.

"Media memainkan peran penting karena kaum muda sedang mengembangkan konsep dunia sosial di luar lingkungan terdekat mereka." lanjutnya. 

Konsep yang dikembangkan anak-anak juga dapat sangat bervariasi berdasarkan jenis program apa yang ditonton mereka. Penulis stud ini mengatakan terdapat perbedaan mencolok antara nilai-nilai yang disampaikan dalam reality show dan nilai-nilai dari acara fiksi bernaskah. Melihat hal itu, penulis Agnes Varghese memberikan komentarnya.

"Jika remaja menonton, mengagumi, dan mengidentifikasi dengan orang-orang yang paling peduli tentang ketenaran dan kemenangan, nilai-nilai ini mungkin menjadi lebih penting dalam budaya kita," ungkap Agnes Varghese.

"Realitas televisi acara terus mencerminkan tren yang sama kita lihat di tahun 2007, dengan nilai-nilai diri terfokus seperti peringkat ketenaran tertinggi, tidak menggambarkan pengalaman orang biasa dan bahwa acara fiksi tidak cukup menggambarkan kerja keras dan perjuangan yang terkait dengan pencapaian ketenaran". lanjutnya. 

Di sisi lain, Uhls mengaku percaya dengan tenarnya popularitas platform media sosial seperti Facebook, Youtube, dan media sosial lainnya yang mempengaruhi pembuar konten televisi pada dekade pertama tahun 2000-an untuk membuat acara yang berfokus pada ketenaran.

"Menurut saya ini bukan kebetulan," kata Uhls.

"Pertumbuhan media sosial memberi anak-anak akses ke audiens di luar halaman sekolah. Pada 2017, lanskap media sosial telah meluas untuk menyertakan platform seperti Snapchat dan Instagram, dan akses yang mereka berikan kepada audiens yang terus meluas membuat popularitas tampak lebih mudah dicapai. " katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X