Bangsa Yunani kuno dapat disebut sebagai salah satu bangsa yang memiliki kekejaman tersendiri dalam mengatur hukum dan tatanan kehidupan mereka.
Athena, ibukota dari bangsa tersebut mungkin dikenal sebagai tempat yang paling demokratis. Akan tetapi, kota tersebut memiliki pengenalan kode hukum tidak tertulis yang menurut prikemanusiaan sangatlah bengis.
Dikutip dari nationalgeographic, hukum Yunani kuno yang dimaksud adalah Hukum Draco. Draco sendiri ialah seorang legislator yang tinggal dan menjabat di Athena selama abad ke-7 SM.
Baca Juga: Bucephalus, Bentuk Cinta Alexander Agung Bikin Kuda Kesayangan Jadi Nama Kota di Yunani
Hukum Draco sendiri berdasarkan pemahaman bangsawan adalah hukum yang bisa dengan sesuka hati para bangsawan diubah-ubah. Hukum ini dapat dengan mudah dieksploitasi oleh kelas bangsawan untuk keuntungan mereka sendiri.
Draco sendiri menetapkan hukum ini pada tahun 622 SM, dimana dalam penulisan hukum ini memiliki cara yang unik dan tak biasa. Hukum tersebut ditulis dalam sebuah tablet kayu yang mana siapa saja yang mampu membaca hukum tersebut akan paham isi dan maksud hukum tersebut.
Tak hanya sampai di sana, hukum tersebut rupanya ditulis dengan menggunakan darah. Bukan sebagai tinta, melainkan Hukum Draco selalu berkenaan dengan pertumpahan darah.
Seperti contoh, hukuman untuk perbuatan apel atau kubis adalah kematian. Dan seorang bangsawan bisa meminta seseorang untuk menjadi budak pribadi jika memiliki hutang uang kepada bangsawan tersebut.
Menurut Draco, yang kecil pantas mendapatkannya yaitu kematian. Dan Draco tidak memiliki hukuman yang lebih tinggi untuk kejahatan yang lebih besar. Demikianlah, banyak darah manusia yang tertumpah dalam proses peradilan.
