Bank van Lening, Tempat Masyarakat Asia Tenggara Menggadaikan Barang Mereka

- Minggu, 3 April 2022 | 19:25 WIB
Bank van Lening. (nationalgeographic)
Bank van Lening. (nationalgeographic)

Kegiatan pegadaian barang rupanya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Hal ini lantaran adanya insiden wabah malaria pada tahun 1733 dan praktik genosida pada masyarakat Cina pada tahun 1740.

Akibatnya, kegiatan perdagangan di pasar mengalami kendala khususnya di Batavia (sekarang Jakarta). Untuk menanggulangi hal ini, Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff bersama para anggota Raad van Indie (Dewan penasihat Gubernur Hindia-Belanda) berencana untuk membentuk badan-badan yang akan bertugas memperlancar pelayaran bebas dan kegiatan dagang di Batavia.

Baca Juga: Memperingati Hari Pahlawan, Ini 5 Sosok Pahlawan Nasional dari Sumut

Dikutip Nationalgeographic, Van Imhoff membangun sebuah kantor pegadaian yang bernama Bank van Lening. Kantor ini merupakan langkah ketiga gubernur usai langkah-langkah sebelumnya gagal dilalui oleh pemerintah.

Kantor pegadaian tersebut mendapatkan pengaruh besar dari Hoge regering (Pemerintah Agung) yang tentunya sistem pegadaian diatur berdasarkan sistem monopoli Belanda.

Bank van Lening resmi dibuka pada 1 Desember 1974, dimana tak hanya kegiatan ekonomi di Nusantara melainkan mencakup Asia Tenggara juga terselenggara di sana.

Bank itu memberikan persekot atau uang muka/uang panjar kepada para pedagang swasta dengan agunan emas, perak, permata, barang perdagangan, kain, perabot rumah tangga murahan, dan sebagainya.
Hanya dengan waktu yang singkat, bank tersebut mampu menarik ratusan orang yang terlibat untuk melakukan aktivitas pegadaian.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X