Tari Pakarena Makassar, Cara Dewa Mengajarkan Manusia Hidup di Bumi Semesta, Benarkah?

- Minggu, 26 September 2021 | 11:25 WIB
Tari Pakarena Makassar. (Wikipedia Commons)
Tari Pakarena Makassar. (Wikipedia Commons)

Tari kipas pakarena merupakan sebuah tarian yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Tarian ini sempat menjadi tarian resmi istana pada Masa Raja Gowa ke-16. Hal ini dikarenakan tari yang menggunakan kipas tersebut dipentaskan untuk memuja dewa.

Dalam perkembangannya tari kipas Pakarena dapat disaksikan untuk khalayak umum. Tari kipas pakarena biasanya ditarikan oleh empat orang penari dengan diiringi alat musik genderang dan puik-puik.

Pementasan tari kipas pakarena akan menampilkan empat orang penari yang membawa kipas dari awal hingga akhir tarian. Namun, terdapat beberapa mitos yang terkandung di dalam tarian tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Mars 'Terlalu Kecil' untuk Kehidupan di Luar Bumi, Ini Teori Lengkapnya!

Diketahui dulunya, tari kipas pakarena digunakan untuk menceritakan tentang kehidupan antara manusia dan penghuni langit. Penghuni langit yang dimaksud adalah dewa yang mengajarkan manusia bagaimana cara bertahan hidup di bumi.

Dewa-dewa tersebut mengajarkan manusia untuk bercocok tanam, berternak hingga berburu. Adanya tari kipas pakarena oleh masyarakat Gowa digunakan untuk menyembah dewa atau sebagai bentuk ucapan terima kasih.

Untuk memuja para dewa, para penari nantinya akan melakukan beberapa macam gerakan agar dewa senang. Tarian ini secara total memiliki 12 gerakan tari. Gerakan-gerakan itu juga memiliki makna yang berbeda-beda.

Namun, dalam konsep gerak tarinya, tari kipas Pakarena memiliki dua gerakan dasar.

1. Samborita

Samborita adalah gerakan umum dalam tari kipas pakarena. Gerakan ini dapat ditemukan di awal tarian.

Biasanya penari akan memulai dengan bersikap duduk dan berputar searah jarum jam. Hal ini dilakukan untuk memberi hormat pada pengunjung.

Namun tak hanya itu, makna berputar searah jarum jam ini juga sebagai menunjukkan siklus kehidupan manusia yang selalu berputar.

2. Jengak Leak-leak

Jengak leak-leak juga berarti ayam berkokok. Dalam pementasannya, gerakan ini dapat diamati saat akhir tari kipas pakarena. Makna dari gerakan jengak leak-leak adalah mencari jalan untuk kembali ke asal mula.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X