Famadihana, Tradisi Unik Menari dengan Jenazah Nenek Moyang

- Selasa, 8 Juni 2021 | 15:10 WIB
Ritual Famadihana (Phinemo)
Ritual Famadihana (Phinemo)

Ada tradisi unik yang dilakoni oleh masyarakat dataran tinggi di Madagaskar. Di daerah ini ada festival bernama Famadihana yang secara harafiah artinya adalah "membalikkan tubuh leluhur."

Ini adalah festival untuk menghormati leluhur, sekaligus mengajak mereka ikut serta. Suku Malagasi di Pulau Madagaskar, meyakini bahwa nenek moyang dan leluhur tak boleh dilupakan.

Meskipun telah meninggal, mereka setidaknya harus tetap bisa menjumpai sanak keluarganya. Dalam festival Famadihana, jenazah nenek moyang diajak ikut "berpesta".

Karena kerumitannya, festival ini harus dirancang jauh-jauh hari. Selama festival, warga sekitar juga harus diberi makanan oleh pihak keluarga, seperti nasi, daging babi atau sapi.

Saat tanggal sudah ditetapkan, kuburan keluarga akan dibuka dan upacara pun dimulai. Famadihana dibuka dengan diskusi, musik, dan minuman serta makanan.

Kemudian tuan rumah mendatangi makam nenek moyang dengan pakaian terbaik. Saat itu, warga akan heboh memainkan terompet, gendang, dan seruling khas Madagaskar.

Di makan, jenazah kemudian dipindahkan di atas tikar lalu dibungkus kain kafan baru, kemudian diselipkan barang kesukaan jenazah saat hidup, misalnya rokok, miras, atau parfum.

Setelah dibungkus, keluarga kemudian menari dengan jenazah tersebut sambil mengenalkannya dengan anggota keluarga.

Namun, tradisi ini lambat laun ditinggalkan seiring perkembangan agama. Lagipula, biaya penyelenggaraan Famadihana dinilai mahal dan membahayakan kesehatan karena membongkar-bongkar mayat.

Sekilas, tradisi Famadihana di Madagaskar ini mirip dengan tradisi pembawa peti mati sambil menari di Ghana.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X