Mongolian Death Worm atau cacing kematian Mongolia adalah makhluk misterius yang luar biasa dan menjadi telah menjadi perdebatan akan keberadaannya.
Makhluk kriptid ini dikatakan bentuknya menyerupai cacing gemuk besar dengan panjang mencapai 1 - 1,5 meter berwarna merah tua seperti usus penuh darah.
Cacing kematian Mongolia konon menghuni Gurun Gobi selatan dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bersembunyi di bawah pasir gurun.
Beberapa orang menggambarkan cacing ini memiliki ujung yang runcing dan kepala mengerikan yang siap menyemprotkan zat asam yang dapat mematikan targetnya.
Banyak penduduk setempat yang yakin akan keberadaan makhluk misterius itu. Banyak cerita yang beredar di masyarakat mengenai penampakannya dan korban akibat makhluk tersebut. Namun semua itu hanyalah cerita tanpa bukti.
Banyak peneliti independen, petualang, dan ahli zoologi telah mencari hingga ke ujung Gurun Gobi untuk menemukan cacing maut Mongolia. Tetapi tidak ada yang berhasil melihatnya, apalagi memotretnya.
Legenda cacing kematian Mongolia sebenarnya telah diturunkan di Mongolia selama beberapa generasi.
Namun menjadi perhatian dunia barat setelah tahun 1920-an, dimana seorang Paleontolog (ahli sejarah kehidupan di bumi) Roy Chapman Andrew menjelaskan pengetahuan tersebut secara rinci di dalam bukunya.
Sama seperti kisah makhluk kriptid lain yang belum dapat dibuktikan. Mungkinkah 'Mongolian Death Worm' atau cacing kematian Mongolia hanya sekedar legenda?