Studi Ini Ungkapkan Keuangan Finansial Kritis pada Kaum Muda!

- Kamis, 25 Maret 2021 | 15:31 WIB
Ilustrasi keuangan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Kuncheek)
Ilustrasi keuangan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Kuncheek)

Kebanyakan orang bergantung pada anggota keluarga untuk membantu mereka mempelajari cara membuka rekening bank, mencari pekerjaan ataupun membuat anggaran, tetapi itu seringkali bukan pilihan untuk kaum muda di panti asuhan, menurut studi terbaru dalam jurnal Child and Family Social Network. Melihat hal itu, Amy Salazar selaku penulis utama studi dan asisten profesor di Washington State University Vancouver memberikan komentarnya. 

" Anak asuh memiliki tantangan yang berbeda," ungkap Amy Salazar.

"Mereka membutuhkan lebih banyak dukungan di beberapa bidang, dan kemampuan finansial adalah salah satunya, terutama ketika mereka beralih dari sistem pengasuhan dan menjadi dewasa." lanjutnya. 

Untuk penelitian itu, Salazar dan rekan penulisnya mensurvei 97 remaja asuh berusia 14 hingga 20 tahun. Mereka temukan bahwa mereka yang berusia 18 tahun ke atas mempunyai kemampuan yang lebih maju dibanding anak-anak yang lebih muda, tetapi masih belum mencapai keterampilan utama seperti membuka rekening giro, bangun tabungan hingga membuat sejarah kredit. 

“Itu mengkhawatirkan karena mereka adalah orang-orang yang akan hilang ketika para pemuda ini sudah tidak lagi diasuh,” jelasnya.

"Beberapa responden mengatakan orang tua asuh sangat membantu, tetapi tidak semua remaja memiliki hubungan yang baik dengan orang tua asuh mereka. Mereka membutuhkan lebih banyak dukungan." katanya.

Alasan lain kaum muda ini membutuhkan lebih banyak dukungan karena mereka berada pada risiko penipuan identitas yang jauh lebih tinggi mengingat jumlah orang yang mempunyai akses ke catatan rahasia mereka selama berada di sistem kesejahteraan anak. Tawarkan pelatihan remaja asuh mengenai cara membaca laporan kredit dan akses laporan kredit mereka sendiri merupakan solusi potensial untuk masalah ini. 

"Kami tahu otak masih berkembang pada usia 18 tahun," ungkapnya.

"Untuk anak - anak asuh yang mungkin pernah mengalami trauma, itu mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Melanjutkan layanan di bidang seperti kemampuan keuangan masuk akal di luar batas yang sewenang-wenang itu." jelasnya.

Studi baru ini penting dilakukan karena sangat sedikit data yang dikumpulkan mengenai mendukung remaja asuh dengan keterampilan literasi keuangan.

"Kami tidak tahu bagaimana perkembangan para pemuda ini," jelasnya.

"Kami perlu tahu apakah mereka melakukannya dengan baik atau jika ada banyak pekerjaan yang dibutuhkan. Dengan menggunakan temuan kami, semoga dukungan yang lebih bertarget dapat muncul serta menunjukkan kepada pemangku kepentingan manfaat mengisi kesenjangan pengetahuan."  tutup Amy Salazar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X