Pantai identik dengan hamparan pasirnya yang indah untuk tempat bermain.
Pasir pantai pun bermacam-macam warnanya, ada yang putih, kecoklatan, pink hingga hitam.
Kira-kira, dari mana ya asal pasir pantai dan mengapa warnanya berbeda-beda?
Dihimpun dari berbagai sumber, pasir pantai berasal dari proses erosi.
Erosi adalah proses pengikisan, penyusutan, maupun penipisan yang terjadi pada suatu permukaan atau suatu benda.
Proses erosi ini bisa terjadi pada permukaan Bumi, yang disebabkan oleh berbagai peristiwa alam, seperti air mengalir, angin, gelombang, maupun arus air.
Nah, bebatuan yang berasal dari gunung mengalami peristiwa alam seperti embusan angin atau air yang akan mengikis pegunungan dari waktu ke waktu.
Kikisan bebatuan inilah yang kemudian akan terurai menjadi partikel-partikel yang berukuran lebih kecil.
Batuan yang sudah berubah menjadi partikel yang lebih kecil ini lalu mengalir ke berbagai aliran air, seperti sungai dan danau yang kemudian mencapai lautan.
Setelah mencapai perairan seperti pantai, nantinya partikel ini akan kembali terkikis oleh gelombang dan pasang surut, sehingga partikel-partikel dan batuan yang ada di sekitar pantai ukurannya akan semakin kecil hingga menjadi pasir.
Lantas, apa yang menyebabkan perbedaan warna pasir pantai?
Perbedaan warna pasir di setiap pantai disebabkan oleh berbagai zat dan partikel lain yang menyusun pasir itu.
Pasir yang berwarna hitam atau gelap disebabkan adanya kuarsa dan proses oksidasi besi maupun material vulkanik yang berasal dari batuan lava dari gunung berapi.
Lalu, untuk pantai berpasir putih berarti terdiri dari zat kuarsa yang jumlahnya tinggi.
