NASA berhasil menangkap penampakan menakjubkan gerhana Matahari dari jarak paling dekat di luar angkasa pada Rabu, 29 Mei 2022. NASA's Solar Dynamics Observaory (SDO) menangkap gerhana dari sudut pandang yang berbeda.
Pada puncak gerhana, Bulan menutupi sekitar 67 persen Matahari. Dari gambar yang ditangkap NASA, Matahari terlihat begitu terang dan kontras ketika ditutupi Bulan.
SDO sendiri biasanya memandang matahari sebagai sumber cuaca luar angkasa atau radiasi di ruang angkasa yang mempengaruhi Bumi. Adapun aspek yang dipelajari SDO meliputi pengukuran interior matahari, atmosfer, medan magnet dan keluaran energi oleh pesawat ruang angkasa.
Baca juga: NASA Berhasil Merekam Momen Gerhana Matahari dari Mars, Begini Penampakannya
"SDO mempelajari bagaimana aktivitas Matahari dibuat dan mendorong cuaca luar angkasa. Pengukuran interior matahari, atmosfer, medan magnet, dan keluaran energi oleh pesawat ruang angkasa bekerja untuk membantu kita memahami bintang yang kita tinggali," demikian pernytaan NASA dikutip dari Livescience, Minggu (3/6/2022).
Sebagai informasi, SDO diluncurkan pada Februari 2010 dan merupakan bagian dari jaringan pesawat ruang angkasa surya dari NASA dan agen mitranya yaitu National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Matahari cukup aktif belakangan ini dan luar biasa siklusnya. Puncaknya akan terjadi sekitar tahun 2025.
NASA telah mengirim misi pengamatan jarak dekat yang disebut Parker Solar Probe untuk menyelidiki wilayah luar matahari yang sangat panas. Kemudian, setelit lain akan mengamati dari jarak jauh untuk mendapatkan informasi lain seputar fenomena langka tersebut.
