Perubahan iklim membawa peradaban manusia menuju krisis iklim yang mengancam kehidupan. Tak hanya manusia, penguin di kutub selatan juga merasakan dampak dari perubahan dan krisis iklim tersebut.
Baca Juga: Menentang Krisis Iklim, YAGASU Digandeng GMNI: Semoga Mahasiswa Berpihak Kepada Lingkungan
Dikutip dari Science Alert, untuk menyelamatkan diri dari ancaman iklim yang berubah, para penguin kutub melarikan diri dari tempat peradaban mereka.
Yang menjadi masalahnya ialah, para penguin tersebut melarikan diri ke tempat yang tak pernah terjamah makhluk hidup sebelumnya.
Para peneliti mengamati jika penguin melarikan diri lantaran ingin mempertahankan kehidupannya. Dimana, penguin membutuhkan tempat yang mampu membuat lemak tubuh mereka.
Penguin memerlukan pasokan pangan yang cukup untuk menjaga lemaknya tetap hangat di suhu yang dingin. Akibat perubahan iklim, para penguin mencari wilayah salju di mana para ikan turut tinggal di bawahnya.
Dampak perubahan iklim bagi penguin ternyata bukanlah hal baru terjadi, melainkan hal tersebut sudah berlangsung sejak awal tahun 1990-an.
Jenis penguin yang ada di pulau-pulau juga ikut rentan karena mereka tidak punya tempat untuk menyelamatkan diri. Ketika tidak mampu beradaptasi, mereka mati akibat hiportemia.
Manusia harus bertanggung jawab atas perbutan mereka yang menggunakan barang-barang elektronik. Dimana barang-barang ini membuat adanya emisi gas yang menghasilkan karbon dioksida pemicu panasnya suhu Bumi yang meningkat.
