Peneliti Berhasil Temukan Fosil Berusia 120 Juta Tahun di Timur Laut China, Tapi...

- Minggu, 27 Juni 2021 | 11:53 WIB
Fosil berusia 120 tahun yang berhasil ditemukan di timur Laut China. (photo/Min Wang via Live Science)
Fosil berusia 120 tahun yang berhasil ditemukan di timur Laut China. (photo/Min Wang via Live Science)

Fosil kecil yang berusia 120 juta tahun, yang ditemukan di timur laut China, dilaporkan bukanlah fosil burung ataupun dinosaurus, tetapi berada di cabang evolusinya sendiri, di antara keduanya. Sementara itu, tengkorak dari fosil ini sepanjang 2 sentimeter yang mempunyai kemiripan dengan dinosaurus yang jauh lebih besar seperti T-rex, tubuhnya yang tipis dan halus lebih mirip burung mahkota zaman modern, seperti burung pipit atau burung kolibri. 

Pemindaian CT yang cermat dan rekonstruksi fosil yang sangat terperinci, menunjukkan bahwa spesies burung aneh ini pernah menjadi bagian dari kelompok burung purba, enantiornithine, atau 'burung yang berlawanan'. Beberapa enantiornithine yang telah ditemukan tidak lebih besar dari seekor kecoa. 

Yang baru ini sedikit lebih besar dan akan pas di telapak tangan kamu. Meski mempunyai ukuran yang kecil, makhluk bercakar dan bersayap ini akan termasuk di antara kelompok burung purba yang paling melimpah dan beragam yang hidup pada saat itu. 

"Memiliki tengkorak 'dinosaurus' pada tubuh burung tentu tidak menghentikan enantiornithin, atau burung purba lainnya, untuk menjadi sangat sukses di tempat-tempat di seluruh dunia selama puluhan juta tahun selama Kapur," kata ahli paleontologi Min Wang dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. 

Noggin pada burung awal ini sangat unik dan diawetkan dengan sangat baik. Tidak seperti dengan burung modern, yang rahang atasnya bergerak secaa independen dari wadah otak mereka, yang dikenal sebagai 'kinesis' tengkorak, tulang-tulang pada tengkorak yang baru ditemukan ini 'terkunci' dan tidak dapat digerakkan. 

"Dalam kombinasi dengan tulang temporal 'terkunci', perbedaan struktur langit-langit juga menunjukkan tidak adanya kinesis di antara burung purba," kata ahli paleontologi Thomas Stidham dari Chinese Academy of Sciences. 

Oleh karena itu, pergerakan tengkorak ini pasti telah berevolusi kemudian, yang mengarah pada keragaman besar bentuk dari tengkorak yang sekarang dapat kita lihat di antara burung mahkota modern.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X